Dinkes Sulawesi Selatan: Suspek Cacar Monyet Bertambah Satu Orang

Penelusuran kontak baru dilakukan setelah hasil lab mengonfirmasi kasus cacar monyet.

Freepik/Stefamerpik
Petugas kesehatan memperlihatkan sampel swab cacar monyet (Ilustrasi). Dinkes Sulawesi Selatan mengonfirmasi bahwa per Rabu (24/8/2022), ada dua sampel suspek cacar monyet yang dikirim ke Jakarta.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, MAKASSAR -- Dinas Kesehatan (Dinkes) Sulawesi Selatan mengumumkan pasien suspek cacar monyet (monkeypox) bertambah satu orang pada Rabu (24/8/2022). Pasien kini sedang mendapat perawatan isolasi di RSUD Labuang Baji, Makassar.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinkes Sulsel, dr Erwan Tri Sulistyo, menjelaskan, pasien mengembangkan gejala sesuai ciri-ciri cacar monyet. Pasien mengalami demam dan ruam-ruam di bagian tubuhnya sehingga dicurigai suspek cacar monyet.

Sebelumnya, Dinkes Sulsel juga telah mengumumkan adanya suspek monkeypox yang dirawat di RS Pendidikan Universitas Hasanuddin, Selasa (23/8.2022). Dengan demikian total pasien suspek cacar monyet di provinsi tersebut menjadi dua orang.

Erwan mengatakan pasien pertama suspek cacar monyet memiliki riwayat perjalanan ke Jakarta satu pekan lalu. Namun, tidak demikian dengan pasien suspek kedua ini.

"Dia berasal dari Makassar, usianya baru 20 tahun. Dia tidak pernah kemana-mana, namun penyakit yang dirasakannya punya ciri-ciri menyerupai cacar monyet," kata Erwan.

Pengambilan sampel telah dilakukan oleh tenaga medis kemudian dikirim ke laboratorium Kementerian Kesehatan melalui BBLK (Balai Besar Laboratorium Kesehatan). Pada Rabu siang sampelnya telah dikirim ke Jakarta bersamaan dengan sampel pasien suspek pertama.

Baca Juga

"Dimungkinkan sampai besok pagi dan siangnya akan diperiksa di lab Kemenkes," katanya.

Erwan menyebut hasil pemeriksaan laboratorium dapat keluar dua hari setelahnya. Saat ini, Dinkes Sulsel tengah melakukan pengamatan terhadap pasien dan keluarga.

Menurut Erwan, penelusuran kontak belum bisa dilakukan karena belum ada hasil laboratorium terhadap sampel pasien suspek cacar monyet. Selain itu, pendekatan ini ditempuh agar tidak ingin menghadirkan kepanikan di masyarakat. Kendati demikian, Dinkes mengimbau masyarakat Sulsel untuk tetap menjaga protokol kesehatan, khususnya penggunaan masker.

"Ini virus, hampir sama dengan penyebab Covid-19, penularannya juga cepat maka Perilaku Hidup Bersih dan Sehat (PHBS) sangat penting menghalau virus ini," kata Erwan.

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)

Sementara itu, Kepala Dinas Kesehatan Makassar, dr Nursaidah Sirajuddin , mengonfirmasi adanya salah satu warga Kota Makassar yang dicurigai terinfeksi cacar monyet. Pihaknya telah melakukan investigasi terhadap pasien.

Menurut Nursaidah, pasien dapat dipastikan tidak pernah melakukan perjalanan ke luar kota. Hanya saja, Nursaidah tidak mengetahui dengan jelas aktivitas sehari-hari pasien yang sedang menjalani perawatan isolasi di RSUD Labuang Baji tersebut.

"Dia telah dirawat sejak Selasa malam kemarin dan sampelnya sudah diambil untuk dikirim ke Litbankes Kemenkes," kata Nursaidah.

 
Berita Terpopuler