Batita di Texas Kena Cacar Monyet, Sumber Penularannya Masih Misterius

Anak berusia dua tahun di Texas mengalami ruam cacar monyet.

Pixabay
Ilustrasi kaki batita. Seorang anak berusia dua tahun di Texas, Amerika Serikat tertular cacar monyet. Penelusuran kontak masih dilakukan untuk mengungkap sumber penularan.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Negara bagian Texas di Amerika Serikat menemukan satu kasus cacar monyet yang mengenai anak berusia dua tahun. Hingga saat ini, masih belum diketahui bagaimana batita ini tertular virus monkeypox.

Mulanya, kedua orang tua anak tersebut menemukan adanya ruam pada kulit sang anak. Melihat hal ini, mereka langsung membawa sang anak ke dokter untuk diperiksa lebih lanjut. Menurut laporan, anak tersebut hanya mengalami gejala ruam dan tak mengalami gejala lainnya.

Belum diketahui bagaimana anak tersebut tertular cacar monyet. Tim medis dari Harris County masih melakukan penelusuran kontak untuk mengetahui siapa saja yang mungkin melakukan kontak langsung dengan anak tersebut. Asumsi awal saat ini, anak tersebut tertular cacar monyet di lingkungan rumah.

"Ini mengingatkan kita bahwa (cacar monyet) ini sangat nyata," jelas Hakim Lina Hidalgo, seperti dilansir The Sun, Selasa (23/8/2022).

Baca Juga

Beda cacar monyet dan cacar air. - (Republika)


Infeksi virus monkeypox bisa memberikan efek yang lebih berat pada anak kecil. Centers for Disease Control and Prevention (CDC) AS menjelaskan bahwa anak di bawah usia delapan tahun bisa mengalami reaksi yang berat bila terpapar virus monkeypox.

Sebagai tambahan, CDC mengungkapkan bahwa ada beberapa kelompok anak yang bisa lebih berisiko terkena sakit berat akibat cacar monyet. Kelompok tersebut antara lain anak kecil yang menderita eksim atau masalah kulit lain dan anak dengan gangguan imun.

Penyebaran virus
Sebuah studi menemukan bahwa virus monkeypox bisa bertahan di permukaan benda. Artinya, anak bisa tertular cacar monyet lewat benda yang terkontaminasi bila ada seseorang di rumah yang mengidap cacar monyet.

Prof Eyal Leshem dari Sheba Medical Center di Israel mengatakan infeksi monkeypox bisa menyebar ke kelompok-kelompok berisiko, seperti anak, orang dewasa yang rentan, dan hewan peliharaan. Selain itu, Prof Leshem mengatakan peluang untuk menghentikan wabah terbilang singkat.

"Bila ingin menghentikan sebuah wabah, Anda memiliki jendela kesempatan yang sangat singkat. Saat ini, jendela kesempatan itu mulai menutup perlahan," pungkas Prof Leshem.

Per 21 Agustus, ada 42.258 kasus cacar monyet yang terkonfirmasi di lebih dari 90 negara. Salah satu negara dengan kasus cacar monyet terbanyak adalah Amerika Serikat, yaitu mencapai lebih dari 14 ribu kasus.

Inggris juga menjadi negara yang cukup terdampak cacar monyet, dengan 3.195 kasus terkonfirmasi dan kasus sangat probable per 15 Agustus menurut UK Health Security Agency (UKHSA). Menurut tim medis Inggris, saat ini kasus cacar monyet di negara tersebut sudah mulai menurun.

Sejauh ini, penularan utama masih terjadi melalui kontak seksual di antara pria gay, biseksual, atau pria yang berhubungan seksual dengan sesama pria. Beberapa kasus baru yang mungkin berkaitan dengan perjalanan ke luar negeri masih diidentifikasi.

"Meski ada lebih sedikit kasus baru yang teridentifikasi, kami masih menemukan kasus-kasus di semua wilayah Inggris dan wabah dalam skala global masih berlanjut," ungkap Dr Meera Chand.

Vaksin cacar monyet yang dipakai di AS. - (Republika)


Berkaitan dengan hal ini, Dr Chand mengimbau masyarakat untuk tidak lengah hanya karena kasus mulai menurun. Dr Chand menilai masyarakat perlu tetap waspada dan mengecek gejala cacar monyet pada diri sendiri, seperti ruam atau lentingan pada kulit, terutama bila melakukan kontak dengan pasangan seksual baru.

Orang-orang yang dinyatakan layak untuk menerima vaksin juga dianjurkan tak melewatkan kesempatan untuk vaksinasi. Selain itu, orang yang merasa memiliki gejala cacar monyet sebaiknya segera melakukan isolasi mandiri, menghindari kontak dengan orang lain, serta tidak melakukan hubungan seksual terlebih dahulu.

"Tetap di rumah dan kontak nomor layanan darurat atau layanan kesehatan seksual setempat untuk mendapatkan saran lebih lanjut," ujar Dr Chand.

 
Berita Terpopuler