Pasangan Kena Covid-19 Saat Anda Baru Sembuh, Harus Bagaimana?

Amankah untuk berdekatan ketika kita baru sembuh dan pasangan kena Covid-19?

www.pixabay.com
Pencegahan Covid-19 (ilustrasi). Ketahui apa yang harus dilakukan ketika kita naru sembuh lalu pasangan positif Covid-19.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Bagaimanapun berhati-hatinya seseorang menjaga diri dan menerapkan protokol kesehatan, dia tetap berisiko terserang Covid-19. Bagi orang yang sudah berpasangan, kemungkinan saling menularkan penyakit ini juga cukup tinggi.

Baca Juga

Muncul pertanyaan terkait kondisi tersebut. Jika seseorang baru sembuh dari Covid-19 dan suami atau istrinya dites positif beberapa pekan kemudian, apakah aman untuk menghabiskan waktu bersama?

Pakar yang mempelajari transmisi aerosol virus menjelaskan pandangannya. Dia adalah Adam Squires yang juga menjadi dosen di Departemen Kimia Universitas Bath, Inggris.

Squires mengatakan, apabila dirasa Anda yang menularkan Covid-19 pada pasangan, maka aman untuk berdekatan dengan pasangan meski Anda sudah negatif. Alasannya, varian yang menginfeksi Anda dan pasangan kemungkinan besar sama.

Banyak peneliti sepakat bahwa setelah pulih dari infeksi Covid-19, seseorang terlindungi dari infeksi ulang dengan varian spesifik itu setidaknya selama sebulan. Ada beberapa pengecualian untuk aturan ini, tetapi sangat jarang dan sulit dilacak, mengingat fakta bahwa banyak orang terus dites positif berminggu-minggu setelah infeksi virus.

Jawabannya menjadi lebih rumit jika ada kemungkinan pasangan tertular Covid-19 dari orang lain atau di tempat lain. Misalnya, jika dia dites positif dua pekan setelah Anda pulih, atau dia baru saja kembali dari liburan panjang.

Apabila demikian, dia bisa saja terinfeksi dengan varian yang berbeda dari yang menyebabkan infeksi Anda. Dalam kasus seperti itu, menurut Squires, kemungkinan Anda terinfeksi ulang mungkin kecil, tetapi belum ada kepastian untuk hal itu.

"Sejauh yang kami tahu, kecil kemungkinan Anda akan tertular lagi, mengingat infeksi Anda baru saja terjadi. Bahkan jika Anda terinfeksi ulang, infeksi Anda yang baru akan melindungi Anda dari penyakit parah," kata Squires, seperti dikutip dari laman Indian Express, Rabu (17/8/2022).

Karena kemungkinan terinfeksi ulang rendah tetapi bukan tidak mungkin, disarankan untuk membuka jendela dan menjaga jarak saat berinteraksi dengan pasangan. Squires memperingatkan agar tidak bertemu kerabat yang mengalami gangguan kekebalan tubuh ketika pasangan masih positif.

Sudah divaksinasi, orang masih bisa kena Covid-19. - (Republika)

Ada banyak faktor yang memengaruhi kerentanan seseorang terhadap infeksi ulang, mulai dari status vaksinasi hingga pernah terinfeksi sebelumnya atau tidak. Itu berarti tidak ada jawaban "satu untuk semua" bagi pertanyaan mengenai kekuatan kekebalan alami yang diperoleh dari infeksi.

Ketika seseorang terinfeksi SARS-CoV-2, tubuhnya mulai membuat sejumlah besar antibodi dalam bentuk protein berbentuk Y. Antibodi tersebut bekerja untuk melumpuhkan virus dengan menempel padanya dan mencegahnya menginfeksi lebih banyak sel.

Tubuh juga memproduksi sel T, yang dapat menyerang sel yang terinfeksi sebelum menyebabkan kasus virus yang parah. Begitu pula sel B yang menyimpan memori virus dan juga membantu mencegah infeksi parah ketika tubuh dihadapkan dengan virus.  

Sel-sel ini bersama-sama membentuk apa yang oleh masyarakat awam dikenal sebagai kekebalan. Namun, seperti yang telah diamati peneliti berulang kali selama pandemi, infeksi ulang tentu saja mungkin terjadi. Biasanya, itu membutuhkan waktu beberapa bulan.

Dengan demikian, tidak mengapa jika memilih untuk menghabiskan waktu dengan pasangan yang terinfeksi Covid-19. Namun, jika jeda infeksi Covid-19 dengan pasangan sudah lebih dari sebulan (di mana kekebalan Anda mulai berkurang), mungkin lebih baik untuk menjaga jarak satu sama lain.

 
Berita Terpopuler