FBI Geledah Kediaman Trump di Mar-a-Lago

FBI selidiki penemuan kotak yang berisi info rahasia yang dibawa ke kediaman Trump

AP/Andrew Harnik
Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (8/8/2022) mengatakan, FBI sedang melakukan penggeledahan di properti miliknya di Mar-a-Lago.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Mantan Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump pada Senin (8/8/2022) mengatakan, FBI sedang melakukan penggeledahan di properti miliknya di Mar-a-Lago. Juru bicara Departemen Kehakiman Dena Iverson tidak berkomentar ketika ditanya apakah Jaksa Agung Merrick Garland secara pribadi telah mengizinkan penggeledahan tersebut.

“Setelah bekerja sama dengan instansi Pemerintah terkait, penggerebekan mendadak di rumah saya ini tidak perlu atau tidak pantas,” kata Trump dalam sebuah pernyataan.

Departemen Kehakiman telah menyelidiki penemuan kotak yang berisi informasi rahasia. Kotak itu dibawa ke Mar-a-Lago setelah masa kepresidenan Trump selesai.  

Penemuan kotak dokumen rahasia ini dirujuk ke Departemen Kehakiman oleh Administrasi Arsip dan Arsip Nasional. Administrasi Arsip dan Arsip Nasional telah menemukan materi rahasia dalam 15 kotak yang disimpan di kediaman Trump.

Undang-undang federal melarang pemindahan dokumen rahasia ke lokasi yang tidak sah. Namun ada kemungkinan Trump dapat mencoba berargumen bahwa, sebagai presiden, dia memiliki otoritas deklasifikasi utama. Tidak diketahui apakah pencarian FBI terkait dengan penyelidikan penemuan kotak itu.

Trump mengisyaratkan pencalonan dirinya sebagai presiden pada 2024. Hingga saat ini, Trump belum secara resmi menyatakan akan kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024.

"Saya mencalonkan diri (sebagai presiden) pertama kali dan saya menang. Kemudian saya berlari untuk kedua kalinya dan saya melakukan jauh lebih baik. Kami mendapat jutaan dan jutaan suara lagi. Kita mungkin harus melakukannya lagi," ujar Trump dilansir Anadolu Agency, Rabu (27/7/2022).

Dalam pidatonya di America First Agenda Summit di Washington. D.C, Trump mengkritik komite yang menyelidiki perannya dalam kerusuhan di Capitol. Dia menyebutnya komite itu berusaha untuk menyakitinya dan menjatuhkannya. Trump mengakhiri pidatonya dengan memberikan lebih banyak petunjuk untuk kembali mencalonkan diri dalam pemilihan presiden 2024.

"Kisah Amerika masih jauh dari selesai. Kami baru saja bersiap untuk comeback yang luar biasa. Kami akan membuat Amerika lebih kuat, lebih aman, lebih bebas, lebih besar dan lebih mulia dari sebelumnya," ujar Trump.

Baca Juga


Baca juga : Turki Sebut 11 Migran Gelap Diborgol dan Dibuang ke Laut oleh Pasukan Yunani

Dalam pidatonya, Trump mengkritik pemerintahan Presiden Joe Biden dan anggota parlemen Demokrat, karena membuat keselamatan publik AS terancam. Hal ini menyusul banyaknya insiden penembakan brutal yang menimbulkan korban tewas dan luka-luka.

"Kami memiliki darah, kematian, dan penderitaan dalam skala yang dulu tidak terpikirkan, karena upaya Partai Demokrat untuk menghancurkan dan membongkar penegakan hukum," ujar Trump.

Trump mengatakan, tingkat pembunuhan di AS naik 51 persen. Dia mengatakan, Amerika telah "telah bertekuk lutut" oleh kejahatan. Trump memusatkan perhatiannya untuk memberi kekuatan bagi polisi agar membuat Amerika lebih aman.

Trump menekankan keinginannya untuk mengembalikan kebijakan "berhenti dan menggeledah".  Dia juga berpendapat agar ada pelonggaran kebijakan terkait kepemilikan senjata. Trump juga menyerukan agar lebih banyak perekrutan penegak hukum.

"Izinkan orang-orang memiliki senjata, bagu yang perlu memiliki senjata, biarkan mereka memilikinya, dan rampas senjata dari para penjahat yang seharusnya tidak memiliki senjata," kata Trump.

 
Berita Terpopuler