Thor: Love and Thunder tidak Tayang di Malaysia, Terkait Muatan LGBT?

Malaysia tak izinkan Thor: Love and Thunder serta Lightyear tayang di bioskop.

Dok Marvel Studios
Foto adegan film Thor: Love and Thunder. Film ini menjadi rilisan kedua Disney yang tidak bisa diputar di bioskop Malaysia. Sebelumnya, Malaysia juga melarang pemutaran Lightyear karena ada adegan ciuman sesama jenis.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, KUALA LUMPUR -- Operator teater Malaysia Golden Screen Cinemas mengumumkan bahwa Thor: Love and Thunder tidak mendapatkan rilis bioskop di negara tersebut. Kabar itu menyusul pengumuman dua pekan silam bahwa film ditunda tanpa batas waktu.

"Pelanggan yang terhormat, mohon diperhatikan bahwa Disney telah memperbarui Thor: Love and Thunder dari Marvel Studios tidak akan dirilis di Malaysia. Kami menghargai kesabaran Anda dan kami mohon maaf atas ketidaknyamanan yang ditimbulkan," kata GSC di feed media sosialnya.

Itu adalah kabar mengejutkan kedua yang berasal dari jaringan bioskop terbesar di Malaysia dalam sepekan. Tak lama setelah presentasi Marvel Studios di Comic-Con, GSC menyebarluaskan kalender rilis film Marvel tetapi mencoret jadwal sinema Thor.

Disutradarai oleh Taika Waititi, Thor: Love and Thunder dirilis pada 8 Juli di Amerika Utara dengan capaian 283 juta dolar AS (sekitar Rp 4,2 triliun) secara domestik. Di seluruh dunia, Thor: Love and Thunder telah mengumpulkan 685 juta dolar AS (Rp 10,16 triliun).

Baca Juga

Thor: Love and Thunder memuat percakapan karakter LGBT. Film yang tayang di Indonesia untuk penonton 13 tahun ke atas ini memperlihatkan adegan "curhat" salah satu tokoh perempuan yang menceritakan bahwa pacar perempuannya terbunuh dalam pertempuran. Sementara itu, tokoh pria menceritakan bagaimana kedua ayahnya bertemu.

Langkah penundaan penayangan Thor tersebut adalah rilis kedua yang hilang dari film yang ditangani Disney di Malaysia dalam waktu dua bulan. Pada Juni, perilisan animasi Pixar Lightyear dibatalkan di Malaysia setelah otoritas sensor negara (LPF) meminta pemotongan film.

Alasannya, sinema animasi itu menyertakan adegan ciuman sesama jenis. Disney menolak untuk melakukan pemotongan dan diperkirakan akan menayangkan Lightyear secara langsung di layanan streaming Disney+ Hotstar. Malaysia adalah salah satu dari hampir 20 negara yang keberatan dengan itu.

Disney tidak memberikan komentar tentang keputusannya tidak menayangkan Thor di Malaysia, tetapi menegaskan bahwa perilisan bioksop tidak akan dilanjutkan. LPF diduga kembali meminta pemotongan adegan, sementara studio memilih untuk tidak melakukannya.

 


GSC diprediksi cukup merugi karena kehilangan pemutaran film besar Hollywood lainnya, terutama setelah penurunan aspek ekonomi yang diderita bioskop Malaysia selama dua tahun tindakan pengendalian Covid-19.  Penerimaan bioskop jatuh dari rata-rata 77 juta per tahun pada periode 2017-2019 menjadi hanya 3,72 juta pada tahun 2021.

Para pengelola bioskop juga mengeluh bahwa durasi pembukaan bioskop berkurang setengahnya dari 90 hari menjadi hanya 45 hari, dikutip dari laman Variety, Ahad (31/7/2022).

 
Berita Terpopuler