Biden Kembali Dinyatakan Positif Seusai Pulih 3 Hari

Dokter kesehatan Biden melakukan pengawasan ketat terhadap positif Covid-19

AP/Susan Walsh
Presiden Joe Biden kembali dinyatakan positif Covid-19 meski sudah pulih dan menjalani karantina.
Rep: Kamran Dikarma, Dwina Agustin Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON–  Presiden Amerika Serikat (AS) Joe Biden kembali positif terinfeksi Covid-19. Hal itu terjadi hanya tiga hari setelah dia dinyatakan negatif dari infeksi pertama. 

Baca Juga

“Teman-teman, hari ini saya dinyatakan positif Covid lagi. Ini terjadi pagi sebagian kecil orang,” kata Biden lewat akun Twitter pribadinya, Sabtu (30/7/2022). 

Biden mengaku tak memiliki gejala apa pun. Namun dia akan tetap menjalani isolasi guna menghindari penularan ke orang-orang di sekitarnya. Selama fase tersebut, Biden tetap menjalankan tugasnya sebagai presiden. 

Dokter Gedung Putih, Dr Kevin O’Connor, mengonfirmasi bahwa Biden tak memiliki gejala apa pun pada infeksi Covid-19 keduanya. 

“Presiden tidak mengalami gejala yang muncul kembali dan terus merasa cukup baik. Karena itu, tidak ada alasan untuk memulai kembali perawatan saat ini, tapi kami jelas akan melanjutkan pengamatan yang cermat,” tulis O’Connor dalam sebuah memo yang dirilis Gedung Putih pada Sabtu. 

Dia mengungkapkan, Biden pun akan menjalani prosedur isolasi yang ketat. “Seperti yang telah saya nyatakan sebelumnya, Presiden terus secara khusus berhati-hati untuk melindungi Kediaman Eksekutif, Gedung Putih, Dinas Rahasia, dan staf lain yang tugasnya membutuhkan kedekatan (walaupun jarak sosial) dengannya,” kata O'Connor.

O'Connor menjelaskan, kondisi tersebut merupakan kasus "rebound" yang terlihat pada sebagian kecil pasien yang menggunakan obat antivirus Paxlovid. 

Paxlovid adalah obat antivirus dari Pfizer Inc yang digunakan untuk mengobati pasien berisiko tinggi, seperti pasien yang lebih tua. 

Penelitian telah menunjukkan, persentase kecil tapi signifikan dari orang yang menggunakan Paxlovid akan mengalami kekambuhan atau rebound yang terjadi beberapa hari setelah kursus pengobatan lima hari berakhir. 

Baca juga: Bukti-Bukti Meyakinkan Mualaf Gladys Islam adalah Agama yang Paling Benar 

Pada 21 Juli lalu, Biden dinyatakan positif terinfeksi Covid-19. Dia mengalami gejala ringan, yakni berupa batuk kering, pilek, dan kelelahan. Pada 26 Juli lalu, hasil tes menunjukkan bahwa Biden sudah negatif.

Kendati demikian, pengujian tetap dilakukan pada hari-hari berikutnya dan memperlihatkan hasil positif Sabtu lalu. Mengingat usianya yang hampir 80 tahun, Biden termasuk dalam kalangan rentan mengalami gejala lebih parah akibat Covid-19.      

Pejabat Gedung Putih sebelumnya menyarankan kasus rebound Covid-19 tidak mungkin, berdasarkan laporan kasus di seluruh negeri. Namun, Biden terus diuji dan dipantau. 

Biden men-tweet tentang kasus positifnya. Dia mengatakan itu bisa terjadi pada minoritas kecil orang.  Sebuah video dibagikannya di Twitter yang memperlihatkan dia mengatakan merasa baik-baik saja. "Semuanya baik-baik saja," ujarnya. 

Seorang pejabat Gedung Putih mengatakan upaya pelacakan kontak sedang berlangsung setelah tes Biden kembali positif Covid-19. 

O'Connor mengatakan, Biden dites negatif selama empat hari terakhir. Dia tidak ada rencana untuk memulai kembali perawatan karena kurangnya gejala yang saat ini ditunjukkan presiden.    

Pria berusia 79 tahun ini sebelumnya mengakhiri masa isolasi Covid-19 pada Rabu (27/7). Dia dites positif pada 21 Juli dan mengatakan merasa baik-baik saja. 

Gedung Putih mengatakan, Biden sekarang akan kembali melakukan isolasi ketat dan membatalkan perjalanan yang direncanakan ke rumahnya di Wilmington, kemudian perjalanan kerja di Michigan. Biden mengadakan acara publik usai dinyatakan negatif, hanya saja sehari sebelum dinyatakan positif dia tidak ada kegiatan publik. 

Isolasi paksa kembali terjadi ketika Gedung Putih berharap untuk merayakan beberapa kemenangan legislatif baru-baru. Keberhasilan itu diharapkan membantu meningkatkan peringkat jajak pendapat Biden yang merosot. 

Biden telah merencanakan perjalanan ke Michigan untuk menggembar-gemborkan pengesahan undang-undang untuk meningkatkan industri chip semikonduktor Amerika Serikat.  

Selain Biden, sebelumnya Direktur National Institute of Allergy and Infectious Diseases Dr Anthony Fauci juga mengalami rebound Covid-19. Gejalanya memburuk ketika mereka kembali setelah perawatan dan dokternya meresepkan Paxlovid lain. 

 

Biden sebelumnya menggambarkan pengalamannya menderita gejala Covid-19 ringan. Dia mengatakan dapat terus bekerja saat dalam isolasi dan menghubungkan kemudahan relatifnya dengan penyakit itu dengan vaksin dan perawatan lainnya.     

 
Berita Terpopuler