Tanda Keruntuhan Emosional Orang Narsis Menurut Psikolog

Orang narsis juga bisa mengalami keruntuhan emosional pada satu titik.

Pixabay
Ilustrasi orang sedih. Orang narsis dapat mengalami keruntuhan emosional pada batas tertentu, tergantung spektrum narsismenya.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID,  JAKARTA -- Orang mungkin menggunakan istilah "narsis" untuk menggambarkan orang yang terlalu mencintai dan mementingkan diri sendiri. Akan tetapi, sosok narsitik sejati sesungguhnya berjuang dengan harga diri yang sangat rendah dan rasa malu.

Ketika kritik diri seorang narsitik--yang sangat mengakar dan sering kali tersembunyi--menyebabkan mereka mencapai titik yang sudah tidak dapat ditanggungnya, mereka mengalami sesuatu yang disebut keruntuhan narsistik. Psikolog Craig Malkin menyampaikan, mereka bisa menjadi sangat rentan.

Orang narsis dapat mengalami keruntuhan emosional pada batas tertentu, tergantung spektrum narsismenya. Orang-orang yang memiliki bentuk paling ekstrem, gangguan kepribadian narsistik, akan mengalami kecemasan yang melemahkan, depresi, dan berpotensi bunuh diri.

"Runtuhnya terlihat berbeda tergantung pada jenis narsistiknya, meskipun rasanya akan sama, tidak peduli jenisnya. Tidak seperti yang ditunjukkan oleh beberapa penggambaran media, tidak semua narsitik menegaskan dirinya penting dengan vulgar," ujar Malkin.

Ketika berbicara tentang narsistik terselubung, misalnya, mereka menginternalisasikan rasa khusus itu sampai seseorang atau situasi tertentu menantangnya. Untuk alasan ini, Malkin yang menulis buku Rethinking Narcissism menyebut tipe narsistik ini sebagai introver.

Baca Juga

Seorang narsitik introvert mungkin akan terlihat duduk di sudut ruang pesta sendirian. Di dalam hatinya, ia merasa kesal karena tidak ada yang memberinya perhatian yang diyakininya pantas dia dapatkan.
 
Ketika tipe narsistik introver mengalami keruntuhan emosional, mereka mungkin menangis atau memperlihatkan sikap buruk yang tidak coba mereka sembunyikan. Alih-alih menjelaskan mengapa mereka merasa seperti ini, mereka akan membangun tembok terhadap orang di sekitarnya.

Narsistik introver mungkin mengatakan orang di sekitarnya menyakiti mereka melalui tindakan atau kata-kata tertentu, tetapi mereka tidak akan menjelaskan mengapa itu menyakiti mereka atau bagaimana cara mengatasinya. Sebab, melakukan hal itu akan membutuhkan kerentanan sejati, yang merupakan ketakutan terbesar seorang narsisis.

Sebaliknya, bagi tipe narsistik ekstrover (orang-orang yang tampil sebagai pemimpin yang menawan, sukses, dan disukai), keruntuhan lebih kecil kemungkinannya terjadi. Akan tetapi, apabila itu pada akhirnya terjadi, dampaknya akan sama melemahkannya.

Orang narsistik ekstrover akan melakukan apa saja untuk menyembunyikan kualitas negatif mereka, atau informasi yang bisa membuat orang lain tidak menyukainya. Mereka lazimnya mengambil pekerjaan sebagai aktor, politisi, atau posisi kepemimpinan lain di mana mereka jarang dipertanyakan atau dipandang rendah, sehingga mencegah peluang untuk runtuh secara emosional.

Elinor Greenberg, seorang terapis yang mengajar terapis lain bagaimana mendiagnosis gangguan kepribadian menyampaikan kondisi yang terjadi jika narsistiskekstrover mengalami keruntuhan emosional. Ia menjelaskan, itu bisa mengakibatkan kecemasan dan depresi yang membuat mereka tidak bisa bangun dari tempat tidur dan berfungsi pada tingkat normal.

"Runtuhnya juga bisa menyebabkan upaya bunuh diri," kata Greenberg, dikutip dari laman Insider, Jumat (29/7/2022).

 
Berita Terpopuler