Penumpang Bus Naik Pesat Usai Puncak Pandemi Covid-19
Tiket bus selama dua tahun terakhir memang mengalami penurunan akibat pembatasan penumpang.
Oleh: Sultan Alif Alfarkhan
YOGYAKARTA -- Bus merupakan alat transportasi umum yang masih digemari oleh masyarakat untuk berpergian. Usai puncak pandemi Covid-19, minat masyarakat menggunakan moda transportasi ini seolah tak berkurang.
Berdasarkan pantauan langsung dari Terminal Jombor Yogyakarta beberapa waktu lalu, keadaan transportasi bus mulai mulai membaik terutama untuk Antar Kota Antar Provinsi (AKAP).
Tiket bus selama dua tahun terakhir saat musim pandemi Covid-19 memang mengalami penurunan akibat pembatasan penumpang. Namun saat ini, kondisi penumpang bus mengalami kenaikan cukup pesat.
Setelah Lebaran 2022, tarif untuk bus dengan keberangkatan dari Yogyakarta ke Jakarta masih menggunakan tarif tuslah. Artinya harga tiketnya lebih mahal 80 persen sampai lebih dari 100 persen dibanding saat normal.
"Pascapandemi berangsur membaik. (Untuk saingan-Red) tidak ada, untuk saat ini bus tidak memiliki pesaing,” ujar Endang, seorang agen tiket bus saat diwawancara di Terminal Jombor Yogyakarta beberapa waktu lalu.
Sedangkan untuk saat ini, harga tiket bus Jakarta-Yogyakarta sudah kembali normal, yakni sekitar Rp 100 ribu sampai Rp 200 ribuan. Sedangkan tiket Yogyakarta-Medan Rp 700 ribuan.
Bus zaman sekarang juga sudah semakin nyaman. Hal itu disebabkan tersedia berbagai kelas layanan, mulai dari VIP, Executive, Executive Plus, bahkan Suites Class.
"Sangat baik dan lebih nyaman setelah pascapandemi. Transportasi (dengan) bus juga masih bisa diprioritaskan karena cukup mudah untuk saat ini. (Selain itu) cukup cepat dan harganya lebih murah dari kereta," ujar salah seorang penumpang bus, Izakarya.
Selain itu, bus saat ini memiliki kenyamanan yang sangat baik untuk penumpang dikarenakan memiliki beberapa kelas dari ekonomi dan kelas eksekutif. Waktu yang ditempuh saat ini juga lebih cepat, mengingat saat ini kebanyakan bus melewati jalur Tol Trans Jawa.