Ibadah Lebih Energik bersama Jamaah Haji Milenial

Berhaji di kala muda sangat menyenangkan

Republika/Achmad Syalabi Ichsan
Imla Rosyidi (kanan) menjadi salah satu jamaah haji RI termuda dengan usia 19 tahun. Bersama ibunya, Lilis Laila Sari (kiri), Imla sedang berkeliling Masjid Nabawi di Madinah, Ahad (5/6).
Rep: A.Syalaby Ichsan Red: Muhammad Subarkah

IHRAM.CO.ID, Seorang pemuda berkacamata sedang asyik menyeruput kopi di Hotel Manazul Hour 2, Makkah, Kamis (15/7) lalu. Didin Samsudin menemani jamaah lainnya untuk sekadar menunggu waktu Adzan Ashar. Selepas Ashar, warga Rengas Dengklok, Karawang, Jawa Barat ini ditugaskan belanja makanan di toko sekitar hotel untuk keperluan syukuran jamaah asal Kloter Jakarta-Bekasi (JKS-14). “Disini memang suka bantu-bantu karena mungkin lihat saya masih muda,”ujar Didin.  

Selain kerap membantu keperluan logistik,  ayah satu anak ini kerap menolong jamaah lain yang  lebih tua untuk mengoperasikan telepon selulernya. Menurut Didin, banyak jamaah yang punya handphone bagus tetapi sulit menggunakannya meski sekadar mengangkat telepon. Selain itu,  Didin membantu mereka  agar  bisa menghubungi keluarga di Tanah Air lewat jejaring roaming internasional. 

Tenaga dan pikiran Didin memang dibutuhkan jamaah lain mengingat usianya yang masih 25 tahun.  Didin mengaku sudah didaftarkan haji pada usia ke-15 tahun. Syahdan, ayahnya yang seorang petani baru saja pulang umrah dari Tanah Suci. Didin yang masih berseragam putih biru pun meminta untuk diberangkatkan umrah. “Pengen ikut umrah awalnya. Kata bapak mending tahun depan sekalian didaftarkan haji,”ujar Didin. 

Jadilah Didin didaftarkan bersama lima orang saudaranya untuk berangkat haji. Didin merasa beruntung karena bisa berhaji saat tubuhnya masih sehat dan segar. Dia pun bercita-cita ingin mengajak keluarganya naik haji kembali seperti apa yang dilakukan ayahnya. 

Selain Didin, Fadla Nurazizah menjadi jamaah lain yang berangkat pada usia muda. Di kloternya, Fadla menjadi jamaah termuda yang berangkat ke Tanah Suci, Fadla yang baru saja berusia 19 tahun sudah mendaftar haji saat duduk di bangku sekolah dasar (SD). “Kalau enggak salah dulu didaftarin sama orang tua saat kelas 5 SD,”ujar dia. 

 

Santri Pesantren Raudhatul Quran, Karawang, ini berangkat bersama delapan orang lainnya yang terbilang masih keluarga. Tiga diantaranya merupakan saudara kandung Fadla. Ayahnya yang merupakan pengusaha material di Karawang ingin agar anak-anaknya bisa berhaji pada usia muda. “Tapi ayah enggak ikut karena sudah berhaji,”kata dia.  

Fadla mengungkapkan pengalamannya saat menjalankan ibadah di Arafah-Muzdalifah-Mina (Armuzna).  Menurut dia, ada beberapa diantara jamaah yang sudah lanjut usia (lansia) kesulitan untuk beribadah mengingat kondisi fisiknya. Mereka pun kesulitan untuk berjalan kaki pulang pergi sejauh enam kilometer dari Mina ke Jamarat.  Karena itu, dia merasa beruntung bisa berhaji pada usia belasan tahun. 

Jumlah jamaah haji berusia muda memang masih menjadi minoritas untuk musim haji kali ini. Berdasarkan data dari Sistem Komputerisasi Haji Terpadu (Siskohat), ada 3,8 persen jamaah yang berusia di bawah 35 tahun. Persentase jumlah jamaah yang berangkat haji terbesar ada pada usia 56-60 tahun dengan 21,4 persen. Berada di urutan berikutnya, jamaah berusia 61-64 tahun dengan angka 19 persen. 

Berhaji pada usia muda kerap digaungkan Badan Pengelola Keuangan Haji (BPKH). Selain karena Muslim yang mendaftar haji sudah mencapai 5,1 juta orang, masa tunggu berhaji kini sudah mencapai rata-rata 21 tahun. Hasil riset BPKH, sebanyak 75 persen masyarakat baru mendaftar haji pada usia di atas 40 tahun. Karena itu, mereka baru berangkat haji pada usia ke 60 tahun. 

Meski demikian, anggota BPKH Iskandar Zulkarnain menjelaskan, pada Juli 2020, BPKH melaporkan terjadi peningkatan pendaftar haji berusia muda sejak 2018. Peningkatan yang signifikan terlihat dari pendaftar dengan usia di bawah 30 tahun.

Untuk mendongkrak kembali haji usia muda, BPKH menyiapkan tiga segmen untuk haji muda yakni haji usia dini yang mendaftar sejak usia 6 tahun, haji sejak SMA dan haji eksekutif. Untuk segmen terakhir, ujar Iskandar, pihaknya menargetkan para eksekutif muda yang sukses dan bisa mendaftar haji khusus. 

 

 
Berita Terpopuler