Kemenag: Penyambutan Kedatangan Jamaah Haji Dilakukan di Pesawat

Penyambutan kedatangan jamaah disebut akan dilakukan di pesawat.

ANTARA/Asprilla Dwi Adha
Pekerja menata bangku untuk jamaah haji saat tiba di Embarkasi Asrama Haji Pondok Gede, Jakarta, Kamis (14/7/2022). Kementerian Agama RI mengantisipasi potensi penularan COVID-19 di empat debarkasi Indonesia yaitu Debarkasi Padang, Debarkasi Jakarta (Asrama Haji Pondok Gede dan Asrama Haji Bekasi) dan Debarkasi Solo saat kedatangan jemaah haji dari Arab Saudi 16 Juli - 30 Juli 2022.
Rep: Zahrotul Oktaviani Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) bersama stake holder terkait saat ini tengah menanti kedatangan jamaah haji Indonesia yang telah menyelesaikan ibadahnya. Untuk mempersingkat waktu, penyambutan kedatangan jamaah disebut akan dilakukan di pesawat.

Baca Juga

"Mempertimbangkan jamaah yang sudah lelah dan ingin berjumpa dengan keluarga yang sudah siap menjemput, maka penyambutan dilakukan di pesawat. Dan tentunya juga mempertimbangkan prokes Covid-19," ujar Plh Direktur Jenderal Penyelenggaraan Haji dan Umrah, Muhammad Aqil Irham, dalam pesan yang diterima Republika, Jumat (15/7/2022).

Dalam susunan agenda yang diterima Republika, disampaikan Menko PMK Muhadjir Effendy sebagai Menteri Agama ad Interim akan menyambut kedatangan jamaah di Bandara Soekarno Hatta. Pun, Aqil Irham akan mendampingi selaku Plh Sekjen dan Plh Dirjen PHU Kemenag.

Dalam susunan acara itu juga disampaikan jamaah haji yang akan datang pertama menggunakan Saudia Airlines dengan nomor penerbangan SV5630, sekiranya pukul 23:05 WIB. Mereka merupakan jamaah haji dari Debarkasi Jakarta-Bekasi.

Kedatangan kedua di Bandara Soekarno-Hatta berasal dari Debarkasi Jakarta-Pondok Gede dengan pesawat Garuda Indonesia (GIA7401). Jamaah diprediksikan sampai di Indonesia pukul 00:35 WIB, Sabtu (16/7).

"Untuk Embarkasi/Debarkasi Padang, penyambutan dilakukan oleh Gubernur Padang, sementara untuk Debarkasi Solo dilakukan oleh Wakil Gubernur," lanjutnya.

 

 

Dari laporan yang ia terima, disampaikan Penyelenggara Pelaksanaan Ibadah Haji (PPIH) Embarkasi/Debarkasi sudah mengadakan rapat finalisasi untuk penyambutan jamaah haji. Sesampainya di Debarkasi, jamaah hanya akan melakukan pengecekan suhu saja.

Aqil Irham lantas menyebut secara garis besar proses penerimaan jamaah ini dilakukan sesuai dengan diskusi bersama Direktorat Jenderal Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Kementerian Kesehatan (Kemenkes), untuk pelaku perjalanan luar negeri yang bertemu dengan banyak massa, seperti haji, dilakukan beberapa pengawasan.

Pertama, pengecekan kesehatan dilakukan saat tiba di Debarkasi masing-masing. Jika muncul kecurigaan atau gejala Covid-19, maka jamaah diharuskan menjalani tes usap PCR. Apabila hasilnya positif, maka akan mengikuti mekanisme dari satuan tugas (Satgas) Covid-19.

Selanjutnya, ia menyebut pemantauan kesehatan selama 21 hari akan dilakukan di lokasi masing-masing jamaah. Jika dalam kurun waktu tersebut terdapat gangguan atau masalah kesehatan, maka jamaah diminta untuk menghubungi fasilitas kesehatan (faskes) setempat. 

"Jamaah tidak harus menjalani karantina. Tapi pemantauan ini dilakukan untuk mengantisipasi penyakit, seperti meningitis, yellow fever, dan lain-lain," ucap dia.

Terakhir, Aqil Irham menyampaikan pesan kepada jamaah haji Indonesia semoga menjadi haji yang mabrur. Kembalinya mereka ke masyarakat diharap bisa menjadi pembina dan penuntun umat, serta menjadi contoh yang baik.  

 
Berita Terpopuler