Khutbah Wukuf Haji Indonesia 2022: Risalah Moderasi Beragama dari Padang Arafah

Wukuf di Arafah merupakan rukun dan inti ibadah haji

Republika.co.id
Infografis Wukuf Puncak Haji, Apa yang Dilakukan Jamaah Selama di Arafah? Wukuf di Arafah merupakan rukun dan inti ibadah haji
Rep: Imas Damayanti Red: Nashih Nashrullah

IHRAM.CO.ID, JAKARTA – PPIH Arab Saudi Daker Makkah 1443 Hijriyah/2022 Masehi menyampaikan khutbah wukuf dari Prof Dr Moh Mukri, MAg secara tertulis. Dalam khutbahnya, Moh Mukri menyampaikan tentant pesan haji akbar dan moderasi beragama dari Tanah Suci.

Baca Juga

Haji Akbar dan Moderasi Beragama dari Tanah yang Mulia...

Alhamdulillah, wal hamdulillah tsummal hamdulillah, kita yang berada di Tanah Suci saat ini adalah insan khusus yang ditakdirkan dan dipilih oleh Allah dari jutaan umat Islam di dunia untuk dapat nelaksanakan ibadah wukuf di padang Arafah. Kita perlu menyadari dengan sesadar-sadarnya, bahwa tidak semua manusia bisa memiliki kesempatan seperti kita saat ini.

Kita diberi umur panjang dan kesehatan sehingga dapat melaksanakan rukun haji berupa wukuf di Arafah yang merupakan puncak ibadah haji di Tanah Suci. Terlebih, saat ini kita diberi kesempatan oleh Allah SWT untuk menjadi bagian dari sejarah yang jarang terjadi, yakni haji Akbar. Di mana ibadah wukuf kita laksanakan di hari mulia, hari Jumat. 

Ini merupakan bagian nikmat dari nikmat-nikmat Allah SWT lainnya yang tidak bisa kita hitung satu persatu. Allah berfirman dalam Alquran Surat An Nahl ayat 18: 

وَإِنْ تَعُدُّوا نِعْمَةَ اللَّهِ لَا تُحْصُوهَا ۗ إِنَّ اللَّهَ لَغَفُورٌ رَحِيمٌ "Jika kamu menghitung nikmat Allah, niscaya kamu tidak akan mampu menghitungnya. Sesungguhnya Allah benar-benar Mahapengampun lagi Mahapenyayang."  

Oleh karenanya, tiada ungkapan yang pantas kita ucapkan pada kesempatan yang mulia ini selain kalimat Alhamdulillahi Rabbil-alamin. Mudah-mudahan wukuf dan ibadah-ibadah kita lainnya di tanah suci ini diterima Allah SWT. 

Kemudian, untuk menyempurnakan momentum mulia ini, mari kita juga menyampaikan shalawat dan salam kepada Nabi Muhammad SAW, sosok manusia paling sempurna yang jangankan kita manusia biasa, Allah SWT dan para malaikat-Nya pun bershalawat kepada beliau.

Beliau adalah sosok penyantun dan penyayang yang membawa risalah Allah dan menuntun manusia kepada jalan kebenaran yang hakiki. Allah berfirman dalam Alquran Surah At Taubah ayat 128-129:  

لَقَدْ جَاءَكُمْ رَسُولٌ مِنْ أَنْفُسِكُمْ عَزِيزٌ عَلَيْهِ مَا عَنِتُّمْ حَرِيصٌ عَلَيْكُمْ بِالْمُؤْمِنِينَ رَءُوفٌ رَحِيمٌ فَإِنْ تَوَلَّوْا فَقُلْ حَسْبِيَ اللَّهُ لَا إِلَٰهَ إِلَّا هُوَ ۖ عَلَيْهِ تَوَكَّلْتُ ۖ وَهُوَ رَبُّ الْعَرْشِ الْعَظِيمِ

"Sungguh, telah datang kepadamu seorang rasul dari kaummu sendiri, berat terasa olehnya penderitaan yang kamu alami, (dia) sangat menginginkan (keimanan dan keselamatan) bagimu, penyantun dan penyayang terhadap orang-orang yang beriman. Maka jika mereka berpaling (dari keimanan), maka katakanlah (Muhammad), 'Cukuplah Allah bagiku, tidak ada tuhan selain Dia. Hanya kepada-Nya aku bertawakal, dan Dia adalah Tuhan yang memiliki Arsy (singgasana) yang agung."  

Baca juga: India Tangkap Tersangka Pemenggal Kepala Warga Hindu Pro Penghinaan Nabi   

Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah SWT

Allah SWT berfirman dalam Alquran Surat At-Taubah ayat yang artinya: 

وَأَذَانٌ مِنَ اللَّهِ وَرَسُولِهِ إِلَى النَّاسِ يَوْمَ الْحَجِّ الْأَكْبَرِ أَنَّ اللَّهَ بَرِيءٌ مِنَ الْمُشْرِكِينَ ۙ وَرَسُولُهُ ۚ فَإِنْ تُبْتُمْ فَهُوَ خَيْرٌ لَكُمْ ۖ وَإِنْ تَوَلَّيْتُمْ فَاعْلَمُوا أَنَّكُمْ غَيْرُ مُعْجِزِي اللَّهِ ۗ وَبَشِّرِ الَّذِينَ كَفَرُوا بِعَذَابٍ أَلِيمٍ

"Suatu maklumat dari Allah dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar bahwa sesungguhnya Allah dan Rasul-Nya berlepas diri dari orang-orang musyrik. Jika kamu (kaum musyrik) bertaubat itu lebih baik bagimu. Dan jika kamu berpaling, ketahuilah bahwa kamu tidak dapat melemahkan Allah. Berilah kabar gembira (Nabi Muhammad) kepada orang-orang yang kufur (bahwa mereka akan mendapat) azab yang pedih." (QS At Taubah ayat 3).  

Inilah ayat dalam Alquran yang menyebutkan secara langsung istilah Haji Akbar yang juga pernah dialami Rasulullah SAW. Ayat ini juga merupakan maklumat atau pemberitahuan dari Allah SWT dan Rasul-Nya kepada umat manusia pada hari haji akbar yang terjadi pada tahun ke-9 Hijriyah.   

Haji akbar memang spesial dan memiliki kelebihan serta keistimewaan dibanding dengan musim-musim haji lainnya. Disebutkan dalam Kitab Mughni al-Muhtaj Jilid I halaman 497 beberapa keistimewaan haji akbar menurut ulama.

Ulama kalangan Syafiiyyah mengatakan, bahwa dikatakan jika hari Arafah jatuh pada Jumat, maka seluruh yang berkumpul di Padang Arafah akan langsung mendapat ampunan dari Allah SWT tanpa perantara.

Dan bila (wukuf) di selain hari Jumat, maka ampunannya melalui perantara. Artinya, Allah SWT memberikan ampunan orang yang berdosa (yang wukuf) karena adanya orang baik (yang wukuf).

Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah.. 

Pada momentum haji akbar ini, mari kita merenungkan perjalanan kehidupan kita sekaligus mengambil ibrah sebagai modal menghadapi masa depan. Mari kita bermuhasabah bahwa kehadiran kita ke Tanah Suci ini berasal dari arah yang berbeda-beda. Kita disatukan oleh Allah dalam keragaman bangsa, suku, budaya, bahasa, dan banyak perbedaan lainnya yang merupakan sunnatullah.

Kita disatukan dalam Islam rahmatan lil alamin melalui tuntunan syariat menjalankan kewajiban haji di Tanah Suci. Dengan hal ini kita diingatkan betapa pentingnya menjaga persatuan dan kesatuan dalam bingkai ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah basyariyah, dan ukhuwah wathaniyah Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Ali Imran ayat 103: 

وَاعْتَصِمُوا بِحَبْلِ اللَّهِ جَمِيعًا وَلَا تَفَرَّقُوا ۚ وَاذْكُرُوا نِعْمَتَ اللَّهِ عَلَيْكُمْ إِذْ كُنْتُمْ أَعْدَاءً فَأَلَّفَ بَيْنَ قُلُوبِكُمْ فَأَصْبَحْتُمْ بِنِعْمَتِهِ إِخْوَانًا وَكُنْتُمْ عَلَىٰ شَفَا حُفْرَةٍ مِنَ النَّارِ فَأَنْقَذَكُمْ مِنْهَا ۗ كَذَٰلِكَ يُبَيِّنُ اللَّهُ لَكُمْ آيَاتِهِ لَعَلَّكُمْ تَهْتَدُونَ

"Berpegangteguhlah kamu semuanya pada tali (agama) Allah, janganlah bercerai berai, dan ingatlah nikmat Allah kepadamu ketika kamu dahulu bermusuhan, lalu Allah mempersatukan hatimu sehingga dengan karunia-Nya kamu menjadi bersaudara. (Ingatlah pula ketika itu) kamu berada di tepi jurang neraka, lalu Allah menyelamatkan kamu dari sana. Demikianlah Allah menerangkan ayat ayat-Nya kepadamu agar kamu mendapat petunjuk." (QS Ali Imran ayat 103).  

Ahli tafsir menjelaskan bahwa ayat ini turun untuk mengingatkan umat Nabi Muhammad bahwa dahulu pada masa jahiliyah, masyarakat saling bermusuhan sehingga timbul lah perang saudara beratus-ratus tahun lamanya, seperti perang antara kaum Aus dan Khazraj. Allah SWT kemudian mempersatukan hati mereka dengan datangnya Nabi Muhammad SAW dan mereka masuk ke dalam agama Islam dengan berbondong-bondong.

Allah  SWT telah mencabut dari hati mereka sifat dengki dan memadamkan dari mereka api permusuhan sehingga jadilah mereka orang-orang yang bersaudara dan saling mencintai menuju kebahagiaan bersama.

Suasana hati yang lembut dan saling mengedepankan persatuan serta persaudaran menjadi sebuah kenikmatan yang harus dipertahankan dan disyukuri.

Dalam Surat Ali Imran ayat 103 ini juga menjadi pengingat akan pentingnya berlaku lemah lembut kepada sesama serta membuang jauh perilaku-perilaku yang tidak mengedepankan tata krama, termasuk juga hati yang keras dalam mengajak kepada kebaikan. Alih-alih akan mendatangkan sesuatu yang diharapkan, sikap negatif ini justru akan semakin menjauhkan orang-orang baik di sekitar kita.

Mari tebarkan aura menyejukkan dan kedepankan diskusi dengan kepala dingin untuk menyelesaikan berbagai hal dalam mewujudkan kemaslahatan bersama. Bersikap baik dan berperilaku positif sudah menjadi setengah dari kesuksesan kita meraih sesuatu.

Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah…

Dalam momentum haji ini, kita juga diingatkan untuk menanggalkan ke-aku-an kita dengan mengagungkan Allah SWT yang merupakan Dzat paling berhak dalam kehidupan. Kita hadir hanya dengan memakai dua helai kain putih yang menjadi simbol ketidakmampuan dan kepasrahan kepada Allah SWT. Pakaian ihram yang kita pakai ini menunjukkan bahwa kita semua sama di hadapan Allah SWT.

Baca juga: Bukti-Bukti Meyakinkan Mualaf Gladys Islam adalah Agama yang Paling Benar

Bukan jabatan, bukan harta, dan bukan kelebihan fisik yang pantas untuk dibanggakan di hadapan Allah SWT karena yang menjadi barometer kemuliaan di hadapan-Nya hanyalah ketakwaan. Allah SWT berfirman dalam Alquran Surah Al Hujurat ayat 13: 

يَا أَيُّهَا النَّاسُ إِنَّا خَلَقْنَاكُمْ مِنْ ذَكَرٍ وَأُنْثَىٰ وَجَعَلْنَاكُمْ شُعُوبًا وَقَبَائِلَ لِتَعَارَفُوا ۚ إِنَّ أَكْرَمَكُمْ عِنْدَ اللَّهِ أَتْقَاكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ عَلِيمٌ خَبِيرٌ

"Wahai manusia, sesungguhnya Kami telah menciptakan kamu dari seorang laki-laki dan perempuan. Kemudian, Kami menjadikan kamu berbangsa-bangsa dan bersuku-suku agar kamu saling mengenal. Sesungguhnya yang paling mulia di antara kamu di sisi Allah adalah orang yang paling bertakwa. Sesungguhnya Allah Mahamengetahui lagi Mahateliti." 

Dalam ayat ini pula kita diingatkan Allah SWT untuk senantiasa menyadari adanya perbedaan penciptaan manusia. Ada pria ada wanita dengan berbagai suku bangsa ini bukan untuk dipertentangkan dan saling bercerai-berai.

Semua itu adalah untuk saling mengenal, menjalin komunikasi, sehingga terbangun harmoni di tengah kehidupan. Terlebih di negara kita Indonesia yang sangat bhineka dalam kebudayaan dan agama, perlu untuk dirawat sehingga senantiasa damai dan fukun dalam kehidupan beragama, berbangsa, serta bernegara.  

 

Hadirin dhuyufurrahman yang dimuliakan Allah…

Dalam rangka mewujudkan kehidupan yang harmoni antarsesama, sudah semestinya kita mengedepankan sikap moderat dalam segala hal, wa bil khusus moderat dalam beragama. Moderasi beragama adalah cara pandang, sikap, dan praktik beragama dalam kehidupan

bersama dengan cara mengejawantahkan esensi ajaran agama, yaitu melindungi martabat kemanusiaan dan membangun kemashlahatan umum, berlandaskan prinsip adil, berimbang, dan menaati konstitusi sebagai kesepakatan berbangsa. Allah berfirman dalam Alqursn Surah Al Baqarah ayat 143:       

وَكَذَٰلِكَ جَعَلْنَاكُمْ أُمَّةً وَسَطًا لِتَكُونُوا شُهَدَاءَ عَلَى النَّاسِ وَيَكُونَ الرَّسُولُ عَلَيْكُمْ شَهِيدًا ۗ وَمَا جَعَلْنَا الْقِبْلَةَ الَّتِي كُنْتَ عَلَيْهَا إِلَّا لِنَعْلَمَ مَنْ يَتَّبِعُ الرَّسُولَ مِمَّنْ يَنْقَلِبُ عَلَىٰ عَقِبَيْهِ ۚ وَإِنْ كَانَتْ لَكَبِيرَةً إِلَّا عَلَى الَّذِينَ هَدَى اللَّهُ ۗ وَمَا كَانَ اللَّهُ لِيُضِيعَ إِيمَانَكُمْ ۚ إِنَّ اللَّهَ بِالنَّاسِ لَرَءُوفٌ رَحِيمٌ

"Dan demikian pula Kami telah menjadikan kamu (umat Islam 'umat pertengahan' agar kamu menjadi saksi atas (perbuatan) manusia dan agar Rasul (Muhammad) menjadi saksi atas (perbuatan) kamu." 

Moderasi bergama harus terus kita syiarkan ke seluruh penjuru dunia agar peradaban dan perdamaian dunia bisa terwujud. Dari Padang Arafah, mari kita ketuk pintu langit, memohon senantiasa turun rahmat ke muka bumi. Semoga perdamaian dunia bukan hanya mimpi dan toleransi serta saling menghargai selalu bersemi.

Ya Allah Ya Rabbi Dzat Yang Suci, dari tanah dan momentum suci ini, kami berharap senantiasa diberkahi. Dari Padang Arafah yang penuh berkah, kami bersimpuh memohon ridha yang melimpah. Dari momentum haji akbar, kami meminta anugerah-Mu yang agung dan besar.

Dari kami yang lemah tanpa daya di hadapan-Mu, untuk dunia yang damai dalam naungan-Mu.

Ya Allah Ya Aziz, Dzat Yang Perkasa, anugerahkan kasih sayang-Mu pada kami yang terus berharap cinta-Mu. Peliharalah kami dan bumi ini dalam genggaman-Mu yang abadi. Sempurnakanlah keimanan dan ketakwaan kami untuk tetap beribadah kepada-Mu yang suci. Ampunilah dosa-dosa kami, orang tua kami seraya terimalah amal ibadah kami.

Ya Shomadu Ya Ahad, Ya Mujibat Da'awat, karuniakanlah kepada kami haji yang mabrur, sa'i yang penuh syukur, dosa yang terampuni, dan usaha yang makmur.

Ya Allah yang Mengetahui apa yang terkandung dalam sanubari, tunjukkanlah cahaya iman yang suci dan keluarkan kami dari kegelapan hati. Ya Allah, kami mohon keselamatan dalam meniti kehidupan, selamat menuju surga-Mu yang penuh kedamaian.

Ya Allah Dzat yang berhak atas segalanya, hindarkan kami dari siksa api neraka, rengkuhlah kami dalam dekapan-Mu yang penuh dengan pertolongan dan cinta. Ya Allah, kabulkanlah doa kami, Amin!".      

 
Berita Terpopuler