Buah Ini Bantu Turunkan Kolesterol Jahat, Cocok Disertakan untuk Menu Sarapan

Kolesterol jahat bisa terkumpul di dinding pembuluh darah.

www.freepik.com
Makanan sehat (ilustrasi). Batasi penggunaan garam dalam makanan. Mengelola asupan garam bisa menekan risiko darah tinggi, penyebab utama strok. Menambahkan alpukat ke menu makanan sarapan bermanfaat untuk membantu menurunkan kolesterol.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Kolesterol low-density lipoprotein (LDL) dikenal pula sebagai kolesterol "jahat" karena dapat berkumpul di dinding pembuluh darah dan meningkatkan beragam risiko masalah kesehatan, termasuk serangan jantung dan strok. Konsumsi buah alpukat setiap hari dapat membantu menurunkan kadar kolesterol LDL ini pada orang yang gemuk atau obesitas.

"Orang-orang perlu mempertimbangkan menambahkan alpukat ke dalam pola makan mereka dengan cara yang sehat, seperti pada roti panggang gandum utuh atau sebagai saus celup," jelas profesor di bidang gizi Penny Kris-Etherton, seperti dilansir Express, Sabtu (26/6/2022).

Prof Kris-Etherton mengungkapkan bahwa ada banyak studi yang menunjukkan bahwa oksidasi merupakan hal yang mendasari banyak masalah kesehatan, seperti kanker dan penyakit jantung. Di sisi lain, partikel LDL yang teroksidasi akan mendorong terjadinya serangkaian reaksi yang dapat memicu terjadinya aterosklerosis.

"Di mana plak menumpuk di dinding arteri," kata Prof Kris-Etherton.

Mengingat oksidasi bukanlah hal yang baik untuk tubuh, Prof Kris-Etherton menganjurkan orang-orang untuk melindungi tubuh masing-masing dengan mengonsumsi makanan yang dapat membantu. Salah satu dari makanan tersebut adalah alpukat.

Khasiat alpukat ini disoroti dalam sebuah studi yang telah dipublikasikan dalam Journal of Nutrition. Studi ini melibatkan 45 orang yang gemuk atau obesitas pada rentang usia 21-70 tahun.

Selama studi berlangsung, para partisipan diminta untuk mengikuti sebuah diet atau pengaturan pola makan yang dirancang menyerupai pola makan orang Amerika. Rencana makan ini diterapkan selama dua pekan.

Setelah itu, tiap partisipan diminta untuk menerapkan tiga diet berbeda secara acak selama lima pekan. Satu dari tiga diet ini merupakan diet rendah lemak dan dua lainnya merupakan diet dengan kadar lemak yang sedang. Salah satu dari diet ini mengharuskan partisipan untuk mengonsumsi satu alpukat setiap hari.

Baca Juga

Baca juga : 4 Makanan Ini Terpapar 'Forever Chemicals' dari Kemasannya

Setelah lima pekan berlalu, para partisipan yang mengonsumsi satu alpukat setiap hari memiliki kadar kolesterol LDL yang lebih rendah dibandingkan kadar kolesterol LDL yang mereka miliki di awal studi. Kadar kolesterol LDL mereka juga lebih rendah dibandingkan dengan partisipan lain. Konsumsi alpukat juga membuat kadar lutein, yaitu sejenis antioksidan, pada para partisipan menjadi lebih besar.

"Kami bisa membuktikan bahwa ketika orang-orang menggabungkan satu alpukat satu hari ke dalam pola makan mereka, mereka memiliki partikel LDL yang lebih rendah dibandingkan sebelum (melakukan kebiasaan itu)," jelas Prof Kris-Etherton.

National Health Service mengungkapkan bahwa kolesterol tinggi bisa memicu beberapa masalah kesehatan serius, seperti serangan jantung dan strok. Kadar kolesterol yang tinggi biasanya dipicu oleh beberapa faktor, seperti konsumsi makanan berlemak, tidak olahraga, kegemukan, merokok, dan konsumsi alkohol. Kolesterol tinggi juga bisa dipicu oleh faktor keturunan.

Kadar kolesterol bisa dikelola dengan cara menerapkan pola makan yang sehat dan berolahraga rutin. Beberapa makanan yang baik dikonsumsi adalah ikan berminyak, nasi merah, kacang-kacangan, hingga buah dan sayur. Sedangkan olahraga sebaiknya dilakukan minimal 150 menit per pekan. Di samping perubahan gaya hidup, sebagian orang juga akan membutuhkan obat-obatan.

 
Berita Terpopuler