5 Gejala yang Muncul Beberapa Bulan Sebelum Serangan Jantung

Perempuan cenderung tidak mengenali gejala serangan jantung dengan cepat.

www.freepik.com.
Satu tanda peringatan serangan jantung bisa muncul saat melakukan aktivitas sederhana, seperti berjalan kaki (ilustrasi).
Rep: Gumanti Awaliyah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan jantung adalah keadaan darurat ketika aliran darah ke otot jantung tersumbat. Tanda peringatan yang paling jelas adalah nyeri dada yang menyiksa, namun ada gejala atipikal yang bisa muncul beberapa bulan, bahkan tahun, sebelum mengalami serangan jantung.

"Bagi sebagian orang, gejala serangan jantung bisa terjadi berbulan-bulan atau bahkan lebih lama sebelum serangan jantung terjadi,” jelas Sutter Zi-Jian Xu, seorang ahli jantung di jaringan Sutter Health, seperti dilansir dari Express, Sabtu (25/6/2022).

Menurut dokter, sebagian besar pasien mengalami gejala yang agak khas, seperti nyeri dada yang menjalar, rasa berat atau tidak nyaman, jantung berdebar-debar, keringat dingin, dan sesak napas. Namun, sebagian besar pasien terutama perempuan mengalami banyak gejala tidak biasa.

Gejala-gejala ini termasuk kelelahan, perasaan tidak nyaman secara umum, ketidaknyamanan yang tidak jelas, sakit punggung atau perut, serta stamina yang menurun.

"Kedua jenis gejala tersebut dapat dialami beberapa bulan sebelum serangan jantung yang sebenarnya terjadi," jelas dr Xu.

Lalu bagaimana menanggapi serangan jantung? British Heart Foundation (BHF) menyarankan siapapun yang merasakan gejala untuk segera menghubungi ambulans sambil berusaha duduk dan tetap tenang. Lalu, jika aspirin 300 mg berada dalam jangkauan, Anda bisa mengonsumsinya sambil menunggu tindakan paramedis.

Penelitian juga menunjukkan bahwa perempuan cenderung tidak mengenali gejala serangan jantung dengan cepat. Di Inggris, rata-rata tiga perempuan meninggal karena penyakit jantung koroner setiap jam, banyak di antaranya karena serangan jantung.

Sementara itu, cara mengurangi risiko serangan jantung salah satunya dengan mengubah gaya hidup sehat. Menurut British United Provident Association (BUPA), pasien harus melakukan aktivitas fisik secara teratur, setidaknya 150 menit (dua setengah jam) latihan intensitas sedang selama sepekan atau 75 menit aktivitas yang lebih kuat.

Baca Juga

Olahraga tidak hanya secara langsung bermanfaat bagi jantung, tetapi juga meningkatkan penurunan berat badan. Seperti yang ditunjukkan BUPA, menurunkan berat badan yang berlebih dapat membantu mencegah serangan jantung. Memperbaiki pola makan juga secara substansial akan mengurangi risiko serangan jantung.

Layanan Kesehatan Nasional Inggris (NHS) menjelaskan, konsumsi makanan yang tidak sehat dan tinggi lemak akan membuat pengerasan arteri (aterosklerosis) lebih buruk. Itu juga dapat meningkatkan risiko serangan jantung.

"Mengapa? Terus konsumsi makanan tinggi lemak akan menyebabkan lebih banyak plak lemak menumpuk di arteri Anda," kata NHS.

Seperti yang dijelaskan ahli, makanan berlemak mengandung jenis kolesterol yang tidak sehat. Sebaliknya, Anda harus mengikuti diet gaya Mediterania yang menambahkan lebih banyak roti, buah, sayuran dan ikan, dan lebih sedikit daging.

 
Berita Terpopuler