Korsel Laporkan Dua Kasus Pertama Cacar Monyet

Salah satu terduga penderita cacar monyet sudah dibawa ke Pusat Medis Incheon

CDC via AP
Foto yang dipasok CDC pada 1997 menunjukkan salah satu kasus cacar monyet di Republik Demokratik Kongo. Ilmuwan masih belum mengerti penyebab kian banyaknya kasus cacar monyet terdeteksi di Eropa dan Amerika Utara pada 2022. Penyakit ini awalnya banyak ditemukan di Afrika.
Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, SEOUL -- Dua kasus pertama yang diduga sebagai infeksi virus cacar monyet muncul di Korea Selatan, menurut laporan kantor berita Yonhap pada Selasa (21/6/2022) malam. Salah satu terduga penderita sudah dibawa ke Pusat Medis Incheon, kata Yonhap yang mengutip keterangan para pejabat kesehatan.

Baca Juga

Orang tersebut, seperti dilaporkan Yonhap, menunjukkan beberapa gejala potensial cacar monyet ketika tiba di Korsel melalui bandara internasional Incheon. Badan Pengendalian dan Pencegahan Penyakit Korea Selatan (KDCA) mengatakan serangkaian pemeriksaan telah dilakukan pada orang-orang yang diduga mengalami penyakit tersebut.

Seorang juru bicara kementerian kesehatan menolak mengomentari laporan tersebut.

 

Pada awal Juni, Korsel menetapkan cacar monyet sebagai penyakit menular tingkat kedua, berdasarkan sistem empat tingkat. Ada 22 penyakit menular, termasuk COVID-19, kolera, cacar monyet, yang masuk pada kategori tersebut.

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) memutuskan menghapus perbedaan antara negara endemik dan nonendemik dalam kasus cacar monyet. Hal itu guna mengintegralkan respons terhadap penyebaran penyakit tersebut.

Menurut WHO, antara 1 Januari hingga 15 Juni lalu, 2.103 kasus terkonfirmasi, dugaan kasus, dan satu kematian telah dilaporkan kepada mereka. Kasus dan dugaan kasus itu tersebar di 42 negara, mayoritas Eropa. WHO yakin jumlah kasus sebenarnya kemungkinan lebih tinggi.

 
Berita Terpopuler