Manggung di Java Jazz, Vina Panduwinata: Bye-Bye Corona

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Cinta memenuhi seantero ruangan ketika penyanyi Vina Panduwinata naik panggung di Java Jazz Festival 2022, JIExpo Kemayoran Jakarta, Jumat (27/5/2022) petang. Penampilan perempuan yang memiliki panggilan akrab Mama Ina itu menutup rangkaian hari pertama festival.

Mengenakan gaun berwarna silver, Vina memulai aksinya di panggung BNI Hall sekitar pukul 23:05 WIB. Dengan gaya kenesnya yang riang, Vina menyapa penonton.

"Java Jazz, akhirnya kita bisa bersama-sama lagi. Bye-bye, corona," ujar perempuan 62 tahun itu.

Lagu-lagu Vina yang mayoritas bertema cinta menjadi sesi pamungkas menghangatkan hati. Kesan nostalgia mengudara dengan menyimak tembang "Logika", "Dia", "Biru", "Cinta", "Burung Camar", serta "Surat Cinta" yang dibawakan Vina. Sebagian dengan aransemen musik yang terdengar berbeda.

"Berhubung ini Java Jazz, jadi agak jazzy-jazzy," kata Vina.

Tidak cuma bernyanyi, Vina banyak mengobrol dan menggoda penonton. Sejumlah celetukan dalam bahasa Sunda juga dia lontarkan disertai candaan yang mengundang tawa hadirin.

Vina juga tak lupa menceritakan latar belakang lagu, termasuk siapa penciptanya dan siapa saja penyanyi yang pernah membawakan tembang selain dirinya.

Vina mengakui bahwa ada ketidaksesuaian urutan lagu yang dia tampilkan malam itu dengan yang sudah dilatih bersama bandnya. Setengah berkelakar, dia juga mengungkit "faktor U" yang jadi penyebab.

"Sudah tua dikasih malam-malam, tapi bersyukur kalian tahu lagunya," ungkap Mama Ina.

Ketika menyanyikan lagu "Aku Makin Cinta", Vina mengajak semua penonton mengangkat tangan ke udara sambil membuat tanda berbentuk hati dengan ujung jari jempol dan telunjuk. Cukup mencengangkan juga saat Vina mendendangkan lagu "Seperti Mati Lampu" yang dipopulerkan pedangdut Nassar.

Lewat penampilannya, Vina berpesan tentang apresiasi karya musik. Vina berusaha selalu menghargai lagu dari musisi lintas generasi, begitu pun ia berharap generasi kekinian bisa mengapresiasi karya dari musisi silam.

"Walau lagu "jadul" (dari zaman dulu), kalian harus belajar untuk menghargai," ucapnya.