Kagum dengan Buya, Kiai Cholil: Saya tak Pernah Lihat Beliau Hidup Mewah

Buya Syafii adalah sosok sederhana yang penuh dengan ilmu dan akhlak baik.

ANTARA/Puspa Perwitasari
Mantan Ketua Umum PP Muhammadiyah Buya Syafii Maarif menyampaikan kuliah umum dalam acara Diversity Award 2018 di Wisma Antara, Jakarta, Kamis (29/3).
Rep: Imas Damayanti Red: Teguh Firmansyah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Rais Syuriah PBNU KH Cholil Nafis turut berduka cita atas berpulangnya tokoh bangsa Buya Syafii Maarif, Jumat (27/5). Menurutnya, sosok Buya Syafii adalah sosok yang sederhana yang penuh dengan ilmu dan akhlak baik.

"Dari kesederhanaan itu, tak pernah saya lihat beliau hidup mewah dan menunjukkan berkenan dengan harta, dan tidak ada kesombongan dengan ilmu yang dimilikinya itu," kata Kiai Cholil kepada Republika.co.id, Jumat (27/5/2022).

Banyak hal yang membuat Kiai Cholil kagum dan terkesan dengan Buya Syafii selain dari kesederhanaannya itu. Yakni terkesan dengan objektivitas Buya Syafii jika mengacu pada khazanah keilmuan sekaligus juga pada hati nuraninya.

Selain itu beliau menambahkan, Buya Syafii juga bukanlah pribadi yang gila jabatan. Hal ini terbukti, kata dia, usai Buya Syafii menyelesaikan masa jabatannya dari Ketua Umum Muhammadiyah dengan lapang dada serta tidak pernah mau dicalonkan kembali.

"Nah, secara kehidupan yang nyata, beliau itu ikut terlibat dan sumbangsih pemikirannya mengayomi semua, semuanya diterima dengan objektivitas berpikirnya," ujar dia.

Untuk itu dia mengajak kepada segenap umat dan bangsa Indonesia untuk terus meneladani sikap beliau dalam membangun persatuan umat di Indonesia. Sebagaimana Buya Syafii telah membangun kesamaan persepsi sehingga bangsa Indonssia bisa maju dan mampu merangkai,  menjahit, dan mengokohkan ukhuwah Islamiyah, wathaniyah, bashariyah.

Wasekjen PBNU Isfandiari Mahbub menambahkan, sosok Buya Syafii merupakan pribadi yang mulia, cerminan seorang Muslim sejati. Sebab, kata dia, Buya Syafii memiliki jiwa dan bersikap nasionalis, toleran, serta merupakan pendukung sejati empat pilar kebangsaan. "Bangsa ini sangat kehilangan beliau," ujar Isfan.


Baca Juga

 
Berita Terpopuler