Covid-19 Juga Bisa Picu Gangguan Fungsi Jantung

Pakar menyebut dampak Covid-19 pada jantung benar-benar nyata.

AP/Andreea Alexandru
Staf medis merawat pasien Covid-19 di unit ICU di Institut Pneumologi Nasional Marius Nasta di Bucharest, Rumania, Rabu, 6 Oktober 2021. Studi terbaru mengungkap bahwa Covid-19 bukan hanya masalah yang berkaitan dengan pernapasan, tetapi bisa berdampak pada jantung.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pada sebagian besar orang, Covid-19 mungkin hanya menyebabkan gejala yang ringan, mirip seperti pilek atau flu. Namun, bagi sebagian lainnya, Covid-19 bisa memicu beragam masalah yang mengancam jiwa, termasuk gangguan jantung.

Kaitan antara Covid-19 dengan gangguan jantung disoroti dalam sebuah studi terbaru bernama studi Covid-RV yang dipublikasikan di jurnal Anaesthesia. Studi ini dilakukan terhadap 121 pasien Covid-19 kritis yang menggunakan alat ventilator. Pasien-pasien tersebut berasal dari 10 ruang unit perawatan intensif (ICU) di Skotlandia.

Hasil studi ini menemukan bahwa satu dari tiga pasien menunjukkan adanya kelainan pada jantung bagian kanan. Sisi kanan jantung merupakan bagian yang bekerja memompa darah ke paru-paru. Sebanyak 47 persen pasien yang menggunakan alat ventilator dalam studi ini mengalami kematian.

"Kombinasi beberapa faktor menciptakan badai yang sempurna bagi Covid-19 untuk merusak sisi kanan jantung Anda, yang pada akhirnya bisa menyebabkan kematian," kata ketua tim peneiti dan konsultan dari Cardiothoracic Anaesthesia and Intensive Care di NHS Golden Jubilee Dr Philip McCall, seperti dilansir Express, Rabu (25/5).

Dr McCall mengatakan, masalah tersebut merupakan kondisi yang sangat sulit untuk ditemukan, kecuali dokter mencari masalah tersebut secara spesifik. Oleh karenanya, hasil temuan dalam studi ini menjadi sangat penting.

"Kita kini mengetahui bahwa Covid-19 bukan hanya masalah yang berkaitan dengan pernapasan, tetapi bisa berdampak pada jantung," lanjut Dr McCall.

Hal senada juga diungkapkan oleh kepala investigator dalam studi sekaligus konsultan dari Anaesthesia and Intensive Care di NHS Golden Jubilee dr Ben Shelley. Menurut dr Shelley, studi ini semakin menegaskan bahwa dampak Covid-19 pada jantung benar-benar nyata.

"Itu memiliki dampak besar terhadap outcome (hasil perawatan) pasien," kata dr Shelley.

Baca Juga

Di samping itu, dr Shelley menilai temuan dalam studi terbaru ini juga bisa membantu para dokter untuk merancang rencana terapi pengobatan untuk pasien. Sebagai contoh, pemindaian ultrasound bisa digunakan secara berbeda untuk fokus memantai beragam tanda awal kerusakan atau masalah di area-area yang berisiko.

"Bila kita mampu melihat tanda-tanda awal ini cukup cepat, klinisi bisa mengeksplorasi penyebab dari beragam komplikasi tersebut dan memulai terapi pengobatan baru secepat mungkin," ungkap Dr Shelley.

Tindakan seperti ini diharapkan dapat membuat terapi pengobatan menjadi lebih efektif. Sehingga, pasien Covid-19 yang mengalami sakit berat bisa mendapatkan outcome yang lebih baik.

"Pengetahuan seperti ini sangat berharga, bukan hanya dalam melawan gelombang-gelombang Covid-19 di masa mendatang, tetapi juga dalam merancang pandemi di masa depan agar pasien bisa diobati secara lebih efektif," ujar dr Shelley.

Dibandingkan pengobatan yang efektif, pencegahan tentu jauh lebih baik. Salah satu upaya yang terbukti sangat efektif dalam mencegah terjadinya sakit berat akibat Covid-19 adalah vaksinasi. Oleh karena itu, masyarakat yang sudah memenuhi syarat dianjurkan untuk segera melengkapi status vaksinasi Covid-19 dan juga booster.

 
Berita Terpopuler