Menteri Bahlil Pastikan Indonesia Tak Ekspor EBT ke Negara Mana pun

Indonesia persilakan investasi asing untuk pendayagunaan EBT

ANTARA/Galih Pradipta
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Bahlil Lahadalia, menyatakan Indonesia persilakan investasi asing untuk pendayagunaan EBT
Rep: Iit Septyaningsih Red: Nashih Nashrullah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Melalui Forum Investasi yang diselenggarakan di Kota Surakarta, Jawa Tengah, Kementerian Investasi atau Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)  berkomitmen terus mendorong percepatan investasi berkelanjutan dan inklusif.

Baca Juga

Forum investasi yang merupakan bagian dari Presidensi G20 Indonesia ini, dibuka langsung oleh Menteri Investasi/Kepala BKPM Bahlil Lahadalia dan Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming Raka.

Bahlil optimis Indonesia memiliki peran penting dalam G20, karena sumber daya alamnya sangat besar. Terkait Energi Baru Terbarukan (EBT), Bahlil menjelaskan, Indonesia belum akan melakukan ekspor EBT ke negara manapun. 

Pemerintah Indonesia akan fokus terlebih dahulu akan kebutuhan dalam negeri. “Silakan investasi di Indonesia, tapi kita belum pikir untuk ekspor EBT. Kita pakai dulu, cukup dulu. Kalau kita jual ke negara lain, maka investasi akan lari ke sana,” tuturnya melalui keterangan resmi yang diterima pada Sabtu (21/5/2022). 

Dia juga menyampaikan, saat ini Kota Surakarta akan menjadi pusat pelatihan Tenaga Kerja Indonesia (TKI). Solo Technopark akan dijadikan sebagai instrumen penting dalam rangka peningkatan kualitas TKI.  

Baca juga: Amalan Sunnah yang akan Didoakan Puluhan Ribu Malaikat

Wali Kota Surakarta Gibran Rakabuming menyambut baik penyelenggaraan forum investasi ini. Dia menjelaskan, target pemerintah Kota Surakarta pada 2022 ini, selain melakukan percepatan pembangunan infrastruktur, juga dapat menarik sebanyak-banyaknya penyelenggaraan kegiatan nasional maupun internasional di Surakarta.  

Dalam sambutannya, Gibran mengungkapkan terima kasih atas keterlibatan Solo Technopark nantinya dalam melakukan pelatihan Sumber Daya Manusia (SDM), meskipun pembangunan pabrik dilakukan di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah.

“Saya senang sekali Solo Technopark dilibatkan, meskipun tadi pabrik-pabriknya bukan di Solo. Tapi kita diberi kesempatan oleh Pak Menteri untuk memberikan pelatihan bagi para TKI di Solo Technopark," tuturnya. 

Saat ini terdapat 10 titik prioritas pembangunan kota Surakarta, yaitu pembangunan Masjid Raya Syekh Zayed Solo, Islamic Center, Elevated Rail Simpang Tujuh joglo, serta melakukan revitalisasi beberapa tempat seperti Technopark, Ngarsopuro dan Koridor Gatot Subroto, Kebun Binatang Jurug, pembangunan, Lokananta, Taman Balekambang Solo, dan Sentra IKM Meubel Gilingan.

Dalam kesempatan tersebut, Gibran selaku Wali Kota Surakarta menandatangani langsung nota kesepahaman dengan PT Lulu Group Retail terkait Strategi Korporasi dengan rencana nilai investasi sebesar 4 juta dolar AS dan membuka lapangan kerja bagi 250 Tenaga Kerja Indonesia (TKI). 

Selain itu, Menteri Investasi/Kepala BKPM juga menyaksikan penandatangan kerja sama beberapa pelaku usaha, yaitu Andgreen.Fund dengan PT Hilton Duta Lestari, Masdar Asia Pacific dengan PT Pertamina Power Indonesia, dan BRI Ventures dengan Fundnel.

Ketua Umum Kadin Indonesia Arsjad Rasjid secara virtual melalui sambutannya, juga menyampaikan, pemerintah perlu melakukan kolaborasi dengan pelaku usaha dan menjalankan berbagai  strategi dalam mendorong percepatan investasi berkelanjutan dan inklusif.

“Sebagai mitra strategis pemerintah, Kadin Indonesia akan terus berkomitmen memperkuat kolaborasi inklusif bersama pemerintah dan pelaku usaha industri dalam upaya mendukung terciptanya ekosistem hilirisasi energi,” ungkap Arsjad.

Shinta Kamdani selaku Ketua B20 Indonesia turut mengapresiasi atas terselenggarakannya forum investasi hari ini. 

Baca juga: Keutamaan Membaca Surah Al-Kahfi pada Hari Jumat

Menurut dia, Kementerian Investasi/BKPM sangat tepat mengangkat topik terkait investasi yang berkelanjutan dan inklusif dalam forum investasi tersebut. Hal ini karena banyaknya negara anggota G20 yang tertarik berinvestasi di Indonesia dengan besarnya potensi investasi hijau (green investment) yang ada. 

“Ini adalah bentuk kolaborasi dari pelaku usaha baik itu dalam negeri maupun luar negeri. Kami terus mendukung, karena ini bagian dari keseluruhan acara sampai nanti summit yang akan diselenggarakan di Bali pada bulan November mendatang,” ujar Shinta selaku Ketua B20 Indonesia.

 

Dalam rangkaian kegiatan forum investasi tersebut, Kementerian Investasi/BKPM juga menghadirkan 19 UMKM, 8 Start-Up, serta 10 Peta Peluang Invetasi Berkelanjutan dalam Pameran Percepatan Investasi Berkelanjutan dan Inklusif.      

 
Berita Terpopuler