Pakar Diet Rekomendasikan Sayur Ini untuk Turunkan Kolesterol

Kolesterol baik untuk mengurangi kadar kolesterol.

Needpix
Wortel sebagai sayuran tidak hanya baik untuk kesehatan mata, tetapi juga untuk fungsi tubuh lainnya (Ilustrasi). Worter juga baik untuk menurunkan kolesterol.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pakar kesehatan merekomendasikan makan sayuran tertentu untuk menjaga kadar kolesterol dalam tubuh tetap seimbang. Menurut ahli diet Lisa Young, ada satu sayuran yang efektif dalam menjaga kadar kolesterol tetap optimal, yaitu wortel.

"Wortel adalah sumber serat larut yang baik, yang dapat membantu mengurangi kadar kolesterol. Sayuran ini juga kaya beta karoten, antioksidan vitamin A yang dapat melindungi dari penyakit kronis seperti penyakit jantung," kata Young, dikutip dari laman Express, Jumat (20/5/2022).

Kolesterol adalah zat lemak yang dibutuhkan tubuh untuk menjaga kesehatan secara keseluruhan, termasuk menjaga kapasitas fungsi kardiovaskular yang optimal. Namun, terlalu banyak kolesterol dalam jumlah tak seimbang dapat berujung pada kesehatan buruk.  

Terdapat dua subtipe kolesterol, yakni HDL dan LDL. HDL biasa dikenal sebagai kolesterol "baik" karena membuat jantung tetap sehat. Sementara, LDL disebut sebagai kolesterol "jahat" lantaran terbentuk sebagai plak di arteri yang meningkatkan tekanan darah.

Menyantap wortel secara rutin diyakini menjaga agar kadar HDL lebih tinggi dibandingkan LDL. Menyeimbangkan kadar kolesterol sangat penting, sebagai upaya pencegahan penyakit jantung serta bentuk penyakit kardiovaskular lain.

Baca Juga

Menurut British Heart Foundation, dua tahun bekerja dari rumah selama pandemi Covid-19 tidak lantas menurunkan statistik penyakit jantung. Ahli kesehatan menyoroti, bekerja dari rumah justru bisa memiliki konsekuensi jangka panjang yang tidak menguntungkan.

Penyedia layanan kesehatan Bupa menyampaikan, bekerja dari rumah membuat lebih banyak orang kurang berolahraga dan makan lebih banyak. Kombinasi dari faktor-faktor itu meningkatkan risiko penyakit kardiovaskular pada sebagian orang.

Selain itu, data menunjukkan sekitar setengah warga Inggris belum mengunjungi dokter dalam setahun terakhir. Artinya, kasus penyakit jantung belum tentu bisa ditekan. Dengan aturan pembatasan fisik yang sudah diangkat, masyarakat tidak bisa langsung kembali seperti sedia kala.

"Lockdown, penutupan gym, dan ketidakpastian membuat banyak orang sulit untuk memprioritaskan kebugaran selama pandemi. Mungkin perlu waktu bertahun-tahun bagi kesehatan kita untuk kembali ke tingkat sebelum pandemi," ujar Robin Clark dari Bupa.

 
Berita Terpopuler