Puasa Syawal dan Qadha Ramadhan Bisa Digabung?

Bolehkah puasa syawal dan qadha Ramadhan digabung?

Prayogi/Republika
Ilustrasi Berpuasa
Rep: Andrian Saputra Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Pendakwah yang juga Ketua Rabithah Ma'ahid Islamiyah Nahdlatul Ulaman dan Kepala Lembaga Peradaban Luhur, KH Rakhmad Zailani Kiki, mengatakan puasa sunah Syawal dan puasa qadha Ramadhan tidak bisa digabung pelaksanaan. Sebab kedua puasa tersebut memiliki hukum yang berbeda. Puasa qadha Ramadhan hukumnya wajib sedang puasa Syawal hukumnya sunah. Lebih lanjut ia mengatakan bahwa yang lebih utama dilaksanakan adalah mengqadha puasa Ramadhan.

Baca Juga

"Bagi seseorang Muslim atau Muslimah yang memiliki utang puasa Ramadhan dianjurkan untuk mengqadha segera utang puasanya. Setelah utang puasa Ramadhannya terbayar, maka dia boleh melanjutkannya dengan puasa sunah Syawal," kata kiai Kiki kepada Republika,co.id pada Kamis (12/5/2022)

Lebih lanjut kiai Kiki mengatakan apabila waktu untuk puasa Syawal sudah habis karena digunakan untuk mengqadha puasa Ramadhan,maka orang terebut dapat mengadha puasa Syawal di bulan Qzul Qaidah. Pendapat tersebut seperti yang dinyatakan oleh Al Khatib as Syarbini di kitab  Mughnil Muhtaj.

"Kalau seseorang mengqadha puasa, berpuasa nadzar, atau berpuasa lain di bulan Syawal, apakah mendapat keutamaan sunah puasa Syawal atau tidak? Saya tidak melihat seorang ulama berpendapat demikian, tetapi secara zahir, dapat. Tetapi memang ia tidak mendapatkan pahala yang dimaksud dalam hadits khususnya orang luput puasa Ramadhan dan mengqadhanya di bulan Syawal karena puasanya tidak memenuhi kriteria yang dimaksud. Karena itu sebagian ulama berpendapat bahwa dalam kondisi seperti itu ia dianjurkan untuk berpuasa enam hari di bulan Dzul qa’dah sebagai qadha puasa Syawal," katanya.

 

Pimpinan Quantum Akhyar Institut, Ustaz Adi Hidayat mengatakan dengan puasa sunah Syawal akan menambah nilai pahala yang didapat seorang Muslim. Hal ini sebagaimana disebutkan dalam sebuah hadits yang diriwayatkan dalam sebuah hadits: Barangsiapa yang melakukan puasa pada bulan Ramadan kemudian ia ikutkan dengan puasa enam hari pada Bulan Syawal, maka seolah-olah ia berpuasa satu tahun." (HR. Abu Dawud) 

Ustaz Adi Hidayat mengatakan dari hadits tersebut dapat diketahui bahwa orang-orang yang beriman yang telah menyempurnakan puasa Ramadhan dan menambah enam hari puasa pada bulan Syawal, maka menjadikan nilai pahala puasanya setara dengan setahun penuh. UAH mengatakan tentang rumus dilipatgandakan pahala kebaikan tersebut dapat dipahami dari surat Al Anam ayat 160. 

"Jadi kalau Anda yang menunaikan puasa Ramadhan yang sempurna selama satu bulan maka dikalikan sepuluh, singkatnya senilai dengan sepuluh bulan. Bila kemudian sebulan tiga puluh hari dikali sepuluh sama dengan tiga ratus. Dan enam hari dikalikan sepuluh sama dengan enam puluh. Tiga ratus ditambah enam puluh menjadi tiga ratus enam puluh hari, bukankah ini akumulasi jumlah kurang lebih selama setahun. Maka nilai fantastis ini diberikan Allah sebagai hadiah untuk umat nabi Muhammad melalui kemuliaan RasulNya, puasa sebulan Ramadhan plus enam hari syawal sama nilainya dengan puasa satu tahun hari penuh," kata UAH dalam tausiyah virtual yang juga disiarkan melalui kanal resmi Adi Hidayat Official beberapa hari lalu. 

Lebih lanjut ustaz Adi menjelaskan dalam hadits tersebut terdapat kata tsuma atba'ahu yang dipahami bentuknya dalam dua makna, sehingga  puasa sunah syawal bisa dilaksanakan berurutan yakni dari tanggal 2 Syawal sampai tanggal 7 Syawal, atau bisa juga dengan berselang-seling selama masih dalam bulan Syawal

"Jika ada kondisi yang tidak memungkinkan untuk dilakukan secara berurutan, maka boleh misalnya diselang-seling dulu, selama sehari atau berdasarkan kondisi tertentu," katanya. 

UAH menjelaskan bahwa banyak Muslim terkhususnya wanita yang mengalami haid saat Ramadhan sehingga wajib mengqadha. Lalu mana yang utama untuk didahulukan antara qadha puasa dan melaksanakan puasa sunah syawal? Menurut UAH lebih diutamakan untuk mengqadha terlebih dulu Puasa Ramadhan, setelah selesai maka dapat mengoptimalkan waktu yang tersisa pada bulan Syawal untuk melaksanakan puasa sunah syawal. 

 

"Memang betul yang puasa qadha ini masanya panjang. Tapi penting diingat, kita tidak bisa menentukan kapan ajal tiba atau datang karena itu dari pada pulang pada Allah membawa status berutang, mending selesaikan qadhanya, kemudian selesainya kita masuk ke puasa syawal dilakukan ikhlas," katanya. 

 
Berita Terpopuler