Elon Musk dan Jack Dorsey Debat Soal Fitur Timeline di Twitter

Menurut Musk tweet kronologis tampak lebih baik dibandingkan tweet berdasar algoritma

AP Photo/Matt Rourke
Logo Twitter. Twitter menghapus fitur timeline tweet terbaru pada tahun 2016 demi timeline baru yang dihasilkan algoritme dari topik yang direkomendasikan.
Rep: Meiliza Laveda Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA – Calon pemilik Twitter sekaligus Bos Tesla Elon Musk membahas soal fitur Twitter. Pada Rabu (11/5/2022) malam, dia mengatakan bahwa tweet kronologis tampak lebih baik dibandingkan yang disarankan oleh algoritma.

Baca Juga

Musk mengacu pada fitur yang memungkinkan Anda melihat tweet terbaru di bagian atas timeline daripada membiarkan algoritme Twitter memutuskan urutannya dengan memilih tweet yang menurut Anda paling menarik. Di tengah-tengah cuitan, Musk, salah satu pendiri Twitter Jack Dorsey menimpali.

Dia menjelaskan fitur algoritma bagus dalam memunculkan tweet yang pengguna lewatkan karena mereka tidak harus menggulir. Dorsey juga menunjukkan umpan tweet terbaru adalah cara terbaik untuk mengetahui kabar terkini sambil mengatakan memiliki pilihan adalah yang paling penting. Musk menanggapi komentar Dorsey dengan mengatakan “Yeah.”

Timeline tweet terbaru

Dilansir Digital Trends, Kamis (12/5/2022), perusahaan menghapus fitur timeline tweet terbaru pada tahun 2016 demi timeline baru yang dihasilkan algoritme dari topik yang direkomendasikan. Ternyata yang paling banyak dirindukan pengguna adalah timeline tweet terbaru dan akhirnya Twitter setuju untuk memulihkannya beberapa tahun kemudian.

Namun, komentar Musk menunjukkan timeline tweet terbaru akan tetap ada. Bahkan, ada kemugkinan dia menjadikannya menjadi pengaturan default.

Anda dapat melihat tweet terbaru dari mereka yang Anda ikuti dengan memilih tombol “sparkle” di kanan atas layar lalu memilih, “switch to latest tweets.”

Obrolan Twitter singkat antara Musk dan Dorsey datang pada hari yang sama ketika laporan menyarankan Musk menghadapi penyelidikan Komisi Sekuritas dan Bursa Amerika Serikat (AS) tentang pelanggaran yang terjadi pada April saat dia mengungkapkan saham besar di platform media sosial.

 
Berita Terpopuler