Jelang Akhir Tahun, Moderna Berencana Rilis Vaksin Booster Spesifik Omicron

Moderna masih menguji vaksin booster spesifik untuk omicron.

AP Photo/Charles Krupa
Vaksin Moderna. Food and Drug Administration (FDA) memberikan waktu sampai Juni kepada Moderna untuk mengurus perizinan booster spesifik untuk varian Covid-19.
Rep: Adysha Citra Ramadani Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Moderna saat ini sedang melakukan pengujian terhadap vaksin booster spesifik untuk omicron yang diprediksi akan rilis pada musim gugur atau sekitar akhir tahun ini. Di samping itu, Moderna juga memiliki kandidat vaksin yang lebih kuat untuk memberikan perlindungan terhadap beragam varian Covid-19.

"Kami percaya diri bahwa pada musim gugur tahun ini, kami akan memiliki vaksin booster baru tersebut," jelas Chief Medical Officer (CMO) Moderna Paul Burton, seperti dilansir Fox News, Ahad (2/5/2022).

Food and Drug Administration (FDA) memberikan waktu sampai Juni kepada Moderna untuk mengurus perizinan booster spesifik untuk varian Covid-19. Vaksin modifikasi ini diperkirakan akan menelan biaya dari pemerintah Amerika Serikat (AS) sebesar 5 miliar dolar AS atau sekitar Rp 72,6 triliun hingga 12 miliar dolar AS atau sekitar Rp 174,3 triliun.

Belum lama ini, Moderna juga baru mengajukan perizinan kepada FDA untuk penggunaan vaksin Covid-19 pada anak berusia enam tahun atau lebih muda. Data penunjang dari berbagai studi sudah diserahkan kepada FDA beberapa waktu lalu.

"Dengan begitu, (FDA) bisa melakukan pengujian mereka sendiri, analisis mereka sendiri," jelas Burton.

Efektivitas vaksin Covid-19 pada kelompok anak berusia dua hingga lima tahun adalah 37 persen. Sedangkan efektivitas pada anak berusia di bawah 2 tahun adalah 51 persen. Efektivitas yang lebih rendah ini dinilai berkaitan dengan virulensi varian omicron yang kuat.

"Artinya bagi orang tua dan pengasuh adalah, bila mereka memberikan vaksin moderna pada anak-anak kecil, mereka secara umum memangkas setengah risiko anak terkena Covid-19 bergejala," jelas Burton.

Baca Juga

Burton menyadari bahwa angka 50 persen mungkin lebih rendah dibandingkan angka efektivitas yang biasanya terlihat pada vaksin. Akan tetapi, Burton mengingatkan bahwa studi dilakukan di tengah gelombang omicron yang memiliki virulensi tinggi.

"Ini karena studi dilakukan selama omicron," kata Burton.

Infografis rekombinan omicron. - (Republika)

Meski begitu, Burton mengatakan efektivitas vaksin dalam mencegah perawatan di rumah sakit dan gejala berat Covid-19 masih tinggi. Efektivitas vaksin dalam hal ini berada di angka 89-95 persen.

"Oleh karena itu, saya pikir kita bisa sangat yakin dan sangat percaya diri dengan hasil ini," jelas Burton.

Saat ini, vaksin Covid-19 yang boleh diberikan kepada anak di AS adalah vaksin Pfizer. Selain itu, vaksin hanya diperuntukkan bagi anak berusia lima tahun ke atas.

 
Berita Terpopuler