Wamenag Berharap Idul Fitri Bisa Sama

Perbedaan ijtihad masing-masing ormas Islam harus dihormati.

istimewa
Wakil Menteri Agama (Wamenag) Zainut Tauhid Sa
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Wakil Menteri Agama (Wamenag), KH Zainut Tauhid Sa'adi, berharap Idul Fitri bisa serentak atau tidak ada perbedaan waktu Idul Fitri. Meskipun ada perbedaan waktu Idul Fitri, Wakil Ketua Dewan Pertimbangan Majelis Ulama Indonesia (MUI) ini mengajak umat Islam menghormati perbedaan tersebut.

"Kita berdoa, mudah-mudahan Lebaran tahun ini kita semua umat Islam bisa bersama-sama," kata Kiai Zainut kepada Republika, Jumat (29/4/2022).

Wamenag menyampaikan, sidang itsbat (penetapan) awal Syawal 1443 H akan digelar pada 1 Mei 2022. Semoga tim yang melakukan rukyatul hilal di 99 titik di seluruh Indonesia ada yang melihat hilal pada saat sidang itsbat.

Wamenag mengungkapkan, berharap Idul Fitri serentak pada 2 Mei 2022. Tapi untuk kepastiannya tetap menunggu hasil sidang itsbat pada 1 Mei 2022, karena itu bagian dari mekanisme yang sudah disepakati seluruh pimpinan ormas Islam, bahwa penetapan 1 Ramadhan dan 1 Syawal itu melalui sidang Isbat.

"Kalau misalnya ada perbedaan waktu Idul Fitri, ya kita harus menerima perbedaan dengan lapangan dada, tapi mudah-mudahan tidak ada perbedaan di dalam menetapkan 1 Syawal pada sidang isbat yang akan datang," ujar Kiai Zainut.

Ia menyampaikan, perbedaan ijtihad masing-masing ormas Islam harus dihormati. Maka tidak perlu saling menegasikan atau saling mempertentangkan perbedaan hasil ijtihad dalam menetapkan 1 Syawal atau Idul Fitri.

"Kita mempersilahkan ijtihad yang menggunakan rukyat, dengan mata telanjang, atau dengan menggunakan teknologi modern, saya kira tidak perlu dipertentangkan masalah itu, yang penting persatuan dan persaudaraan harus tetap dijaga karena perbedaan itu ada karena pendekatannya berbeda jadi sangat mungkin terjadi perbedaan," jelasnya.

Sebelumnya, Direktur Urusan Agama Islam dan Pembinaan Syariah (Urais dan Binsyar) Kementerian Agama (Kemenag), Adib, mengatakan, pihaknya mengundang organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dan duta besar negara sahabat untuk menghadiri sidang itsbat.

"Kita mengundang ormas Islam untuk mengikuti sidang itsbat awal Syawal 1443 H yang akan digelar pada 1 Mei 2022, kita undang juga duta besar negara-negara sahabat," kata Adib melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (28/4).

Baca Juga

Mantan Kepala Kanwil Kemenag Jawa Barat ini mengungkapkan, pihaknya juga mengundang Komisi VIII DPR RI, akademisi dari sejumlah universitas, pimpinan pondok pesantren, serta para pakar dan ahli falak.

"Pelaksanaan sidang isbat diawali penjelasan posisi hilal oleh Tim Unifikasi Kalender Hijriah Kemenag, dilanjutkan dengan informasi hasil rukyatul hilal yang digelar di 99 titik di seluruh Indonesia. Selanjutnya akan ditetapkan awal Syawal 1443 H dengan mempertimbangkan hasil hisab dan hasil rukyat, serta masukan dari peserta sidang," jelasnya.

Ia menambahkan, hasil sidang isbat awal Syawal 1443 H akan diumumkan melalui telekonferensi pers yang disiarkan TVRI sebagai tv pool.

 
Berita Terpopuler