Reformasi Madrasah Dorong Akselerasi Digitalisasi

Digitalisasi yang dilakukan harus menjaga pentingnya kedaulatan data.

dok. Republika
Gedung Kemenag
Rep: Fuji Eka Permana Red: Agung Sasongko

IHRAM.CO.ID, JAKARTA -- Kementerian Agama (Kemenag) menggelar Kick Off Implementasi Realizing Education’s Promises-Madrasah Education Quality Reform (REP-MEQR) Project Tahun 2022. Kegiatan ini diinisiasi oleh Kemenag dengan dukungan Bappenas dan Bank Dunia yang target utamanya peningkatan mutu pendidikan madrasah.

Menteri Agama (Menag), Yaqut Cholil Qoumas, menyampaikan, kegiatan dalam program madrasah reform sejalan dengan program prioritas Kemenag yakni digitalisasi. Program madrasah reform ini harus difokuskan untuk mendorong akselerasi digitalisasi.

"Dengan membuat infrastruktur digital yang lebih kuat dan inklusif, dapat meningkatkan literasi digital bagi kalangan madrasah, bahkan berkontribusi bagi lahirnya talenta-talenta digital madrasah yang mumpuni," kata Menag melalui pesan tertulis yang diterima Republika, Kamis (14/4/2022).

Menag menegaskan, digitalisasi yang dilakukan harus menjaga pentingnya kedaulatan data, terutama data pendidikan madrasah. Agenda moderasi beragama juga diwajibkan ada dalam setiap kegiatan REP-MEQR Project.

Menag menerangkan, transformasi digital, harus segera terimplementasikan di madrasah pada era digitalisasi madrasah. Akselerasi transformasi digital harus secepatnya dilakukan di lingkup pendidikan madrasah yang sejalan dengan salah satu program prioritas Kemenag.

"Sebab itu, program madrasah reform (REP-MEQR Project) harus fokus mendorong akselerasi tersebut," ujar Menag.

Menag menegaskan, tata kelola program madrasah reform harus dijalankan dengan sebaik-baiknya dan sesuai dengan pedoman good government oleh SDM yang mampu dan berorientasi pada kemajuan program.

"Tata kelola MEQR juga harus dilaksanakan dengan baik, akuntable, transparan, good government, kompeten dan capable, dengan harapan output dan outcome dapat maximal," jelasnya.

Program dan kegiatan madrasah reform ini, kata Menag, harus dipublikasikan melalui media massa mainstream dan media sosial agar publik mengetahui setiap capaian yang dihasilkan. Ini juga sebagai bentuk keterbukaan informasi kepada publik. Publikasi melalui pemberitaan di media massa maupun di media sosial, harus dilakukan matang dan terencana.

"Saya juga berharap publikasi kegiatan MEQR, baik kegiatan yang sudah, sedang dan akan dilakukan, jadi masyarakat tahu atas apa yang digunakan," ujar Menag.


Baca Juga

Madrasah Reform dan Moderasi Beragama

Menag menambahkan, program madrasah reform harus memberi porsi pada penguatan moderasi beragama. Terlebih, moderasi beragama merupakan salah satu program prioritas Kemenag. Untuk itu, agenda moderasi beragama harus ada dalam setiap kegiatan madrasah reform.

Menag juga berpesan, project management unit (PMU), konsultan, asisten, koordinator komponen dari Kemenag dan seluruh staf harus bekerja profesional, bebas kepentingan. Kepentingannya hanya satu yaitu menyukseskan program madrasah reform.

"Jadi, hindari vested interest. Selain itu diperlukan kerja sama antar konsultan dari seluruh komponen," kata Menag.

Direktur Pendidikan, Agama dan Kebudayaan Bappenas, Amich Alhumami menyambut baik kegiatan Kick Off Implementasi REP-MEQR Project 2022.

Amich menyampaikan pihaknya siap mendukung segenap upaya untuk memajukan kualitas pendidikan madrasah di Indonesia melalui serangkaian langkah-langkah transformasi yang dirancang Kemenag. Proyek ini diharapkan dapat mendorong pemerataan dan peningkatan mutu madrasah.

"Pendidikan madrasah akan mencapai puncak dan gemilang di masa-masa yang akan datang, dengan berfokus mengembalikan atau mengatasi kehilangan pembelajaran yang dirasakan seluruh peserta didik kita akibat pandemi," kata Amich.

 
Berita Terpopuler