Risiko Penularan Covid: Selamatkan Lansia di Daerah Tujuan Mudik

Diperkirakan sebanyak 80 juta akan "balas dendam" pulang ke kampung halaman.

Republika/Thoudy Badai
Penumpang menaiki kereta api Airlangga jurusan Surabaya Pasarturi di Stasiun Pasar Senen, Jakarta, Ahad (10/4/2022). Pemerintah memperkirakan akan ada 80 juta orang melaksanakan mudik Lebaran tahun ini.
Rep: Febryan A Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pemerintah memperkirakan akan ada 80 juta orang melaksanakan mudik Lebaran tahun ini. Untuk mencegah terjadinya lonjakan kasus Covid-19, pemerintah berupaya meningkatkan capaian vaksinasi di daerah keberangkatan pemudik. Epidemiolog menyarankan agar vaksinasi digencarkan di daerah tujuan pemudik, khususnya bagi kelompok rentan seperti lansia.

Baca Juga

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy mengatakan, diperkirakan sebanyak 80 juta akan "balas dendam" pulang ke kampung halamannya lantaran sudah dua tahun mudik dilarang. Karena itu, pihaknya menyiapkan skenario terbaik untuk memitigasi arus pergerakan masyarakat yang sangat besar tersebut.

Salah satu upaya mitigasi itu adalah mempercepat program vaksinasi Covid-19 dosis lengkap dosis booster alias penguat selama bulan Ramadhan. Dengan vaksinasi lengkap, kata Muhadjir, diharapkan pemudik dan sanak saudaranya di kampung halaman bisa terlindungi dari penularan virus corona.

"Vaksinasi ini memang diutamakan di wilayah-wilayah tempat pemberangkatan mudik seperti Jabodetabek, Jawa Barat, Jawa Tengah dan kota-kota besar di Jawa Timur. Termasuk kota luar Jawa seperti Medan, Makassar, dan sekitarnya," kata Muhadjir dalam siaran persnya, Rabu (13/4/2022).

Muhadjir pun berpesan agar masyarakat yang hendak mudik untuk menjalani vaksinasi lengkap terlebih dahulu. "Jangan sampai datang ke tempat mudik membawa oleh-oleh virus. Kita harapkan setelah Lebaran justru Covid-19 ini akan semakin turun dan kita akan memasuki masa endemi," ujarnya.

Kendati vaksinasi diutamakan di daerah keberangkatan pemudik, Muhadjir menyatakan bahwa vaksinasi juga "kita siapkan" di daerah tujuan. Pelaksanaan vaksinasi di daerah tujuan pemudik itu digencarkan selama bulan Ramadhan ini.

Epidemiologi dari Centre for Environmental and Population Health Griffith University Australia, Dicky Budiman mengingatkan pemerintah agar meningkatkan capaian vaksinasi dosis dua dan booster di daerah tujuan pemudik. "Terutama vaksinasi untuk lansia, orang dengan komorbid, dan anak usia di bawah 5 tahun. Ini perlu disikapi hati-hati," ujarnya.

 

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi sempat mengatakan, daerah tujuan favorit mudik Lebaran adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Jawa Barat.

Berdasarkan data Kementerian Kesehatan di situs vaksin.kemenkes.go.id per 13 Aril 2022, tercatat capaian vaksinasi dosis kedua untuk lansia belum mencapai 70 persen di Jawa Tengah dan Jawa Timur. Sedangkan capaian vaksinasi dosis booster belum mencapai 20 persen di tiga daerah favorit tujuan mudik itu.

Di Jawa Tengah, tercatat 64,44 persen lansia yang menerima vaksin dosis dua dari target 3.408.940 orang. Sedangkan vaksin dosis booster baru diterima 492.892 lansia atau 13,39 dari target.

Di Jawa Timur lebih rendah lagi. Tercatat baru 58,87 persen lansia yang menerima vaksin dosis kedua dari target 4.335.549 orang. Sedangkan vaksin dosis booster baru diterima 383.573 lansia atau 8,85 persen dari target.

Capaian vaksinasi lansia di Jawa Barat lebih tinggi dibanding dua daerah sebelumnya. Tercatat sudah 76,24 persen lansia yang menerima vaksin dosis kedua dari target 3.408.940 orang. Sedangkan vaksin dosis booster sudah diterima 611.499 lansia atau 17,94 persen dari target.

Epidemiolog Dicky Budiman menjelaskan, kegiatan mudik Lebaran berpotensi mengakibatkan lonjakan kasus karena penerima vaksinasi booster secara nasional belum mencapai 50 persen dari populasi. Ketika lonjakan itu terjadi, para lansia yang belum divaksinasi lengkap dan booster itu lah yang paling rentan.

 

"Ini bisa menimbulkan dampak serius kepada kelompok rawan. Potensi fatalitas dan hunian rumah sakit bisa meningkat, khususnya pada wilayah yang cakupan vaksinasinya masih kecil ketika didatangi pemudik ini," ujar Dicky.

 
Berita Terpopuler