Ratusan Kiai dan Santri di Kota Yogyakarta Dapat Vaksin Booster

Vaksinasi kiai dan santri untuk mengantisipasi meningkatnya mobilitas

Wihdan Hidayat / Republika
Kiai menjalani penyuntikan vaksin Covid-19, ilustrasi. Ratusan kiai dan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Yogyakarta mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) pada Selasa (12/4/2022).
Rep: Silvy Dian Setiawan Red: Nur Aini

REPUBLIKA.CO.ID, YOGYAKARTA -- Ratusan kiai dan santri dari berbagai pondok pesantren di Kota Yogyakarta mendapatkan vaksin Covid-19 dosis ketiga (booster) pada Selasa (12/4/2022). Kepala Kemenag Kota Yogyakarta, Nur Abadi mengatakan, kiai dan santri tersebut mendapatkan vaksin booster guna mengantisipasi meningkatnya mobilitas masyarakat selama Ramadhan dan Lebaran 2022.

Baca Juga

Pada Ramadhan 2022 ini, pemerintah melonggarkan beberapa aturan dalam pembatasan kegiatan masyarakat. Hal itu terutama terkait masyarakat yang akan melakukan mudik tidak diharuskan untuk RDT antigen dan PCR jika sudah menerima vaksin booster.

Total ada 380 kiai dan santri menerima vaksin booster di halaman Masjid Pangeran Diponegoro, Kompleks Balai Kota, Selasa (12/4/2022). Kegiatan vaksinasi booster tersebut digelar bersama dengan berbagai instansi yakni Pemkot Yogyakarta, Baznas Kota Yogyakarta dan BIN DIY.

"Vaksinasi ini juga untuk membantu para santri dan kiai yang ingin pulang kampung ketika Lebaran nanti," kata Nur.

Vaksinasi booster, kata dia, juga dilakukan mengingat interaksi sosial juga meningkat. Terlebih saat dan usai Lebaran.

Meningkatnya interaksi sosial itu juga berpotensi meningkatkan risiko adanya penularan Covid-19. Untuk itu, kata Nur, perlu adanya percepatan dan ditingkatkannya capaian vaksinasi booster, khususnya di Kota Yogyakarta.

"Ini harus dimitigasi dengan peningkatan rasio dan pemerataan vaksinasi, sehingga risiko penularan bisa ditanggulangi," ujarnya.

Wakil Wali Kota Yogyakarta, Heroe Poerwadi mengatakan, di Ramadhan ini banyak warga yang ingin mendapatkan booster. Hal itu dikarenakan aturan mudik yang tidak mengharuskan RDT antigen atau PCR bagi yang sudah menerima booster.

"Pemerintah menetapkan vaksin booster sebagai syarat mudik jika tak ingin terbebani lagi pengeluaran biaya tes Covid-19 seperti PCR dan antigen saat naik transportasi umum," kata Heroe.

Antusiasme masyarakat dalam mendapatkan booster pun di Yogyakarta terbilang tinggi. Sebab, masyarakat yang ingin mendapatkan booster lebih besar dari kuota yang disediakan.

"Kalau sebulan lalu disiapkan 700 dosis tapi yang datang hanya 300 orang. Ramadhan ini disiapkan 700 dosis, yang datang 1.000 orang lebih," ujarnya.

Meskipun begitu, Heroe menyebut ketersediaan vaksin masih mencukupi. Bahkan, pihaknya juga sudah membuka beberapa sentra vaksinasi booster agar dapat diakses dengan mudah oleh masyarakat.

 
Berita Terpopuler