Dua Pertiga Anak-Anak Ukraina Terpaksa Mengungsi

Sekitar 4,8 juta dari 7,5 juta anak-anak Ukraina terpaksa mengungsi

AP/Czarek Sokolowski
Seorang anak pengungsi melihat keluar dari bus setelah melarikan diri dari perang dari negara tetangga Ukraina di stasiun kereta api pusat di Warsawa, Polandia, Ahad, 27 Maret 2022.
Rep: Lintar Satria Red: Esthi Maharani

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Dua pertiga seluruh anak-anak Ukraina terpaksa mengungsi dari rumah mereka karena invasi Rusia yang telah berlangsung selama enam pekan. Dana Anak-Anak PBB (UNICEF) mencatat sudah sekitar 142 anak-anak tewas dalam invasi tersebut tapi angka pastinya dapat lebih tinggi lagi.

Pada Selasa (12/4/2022) direktur program kedaruratan UNICEF Manuel Fontaine yang baru pulang dari Ukraina mengatakan sekitar 4,8 juta dari 7,5 juta anak-anak Ukraina terpaksa mengungsi dalam waktu singkat. Sesuatu yang tidak pernah ia lihat selama 31 tahun bekerja sebagai pekerja kemanusiaan.

Duta Besar Ukraina untuk PBB, Sergiy Kyslytsya mengklaim Rusia telah mengambil lebih dari 120 ribu anak-anak keluar dari Ukraina. Moskow juga dilaporkan sedang merancang undang-undang yang menyederhanakan dan mempercepat prosedur adopsi anak-anak yatim piatu dan bahkan yang masih memiliki orang tua atau sanak keluarga.

Kyslytsya mengatakan sebagian besar anak-anak itu berasal dari Kota Mariupol yang sedang terkepung dan anak-anak yang diambil dari Donetsk. Kemudian dikirim ke Kota Taganrog, Rusia.

Fontaine mengatakan sekitar 2,8 juta anak-anak Ukraina mengungsi di dalam negeri. Sementara 2 juta lebih lainnya ke luar negeri.

Baca Juga

 
Berita Terpopuler