Sebagian Orang Tua Masih Ragu dengan PTM, Pakar Ingatkan Kesiapan Prokes-Cakupan Vaksinasi

Sebagian daerah telah menyelenggarakan PTM 100 persen.

ANTARA/Hafidz Mubarak A
Siswa mengikuti kegiatan belajar mengajar secara tatap muka di SMA Negeri 87, Jakarta, Jumat (8/4/2022). Protokol kesehatan (prokes) dan vaksinasi anak harus tetap digencarkan di tengah penyelenggaraan PTM.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Profesor ilmu kesehatan anak Aman Bhakti Pulungan menyampaikan bahwa pembelajaran tatap muka tidak dapat dihindari di tengah membaiknya kondisi pandemi Covid-19. Terlebih, sekolah daring memiliki banyak masalah dan kesenjangan.

Aman yang memiliki keahlian khusus di bidang endokrinologi anak berpendapat, protokol kesehatan (prokes) harus tetap digencarkan. Usaha dari semua stakeholder, termasuk pembuat kebijakan, sekolah, orang tua, dan anak-anak perlu ditingkatkan di tengah penerapan pembelajaran tatap muka (PTM) dengan kapasitas siswa 100 persen.

Baca Juga

"Tetap harus prokes dan imunisasi harus ditingkatkan. Anak dengan komorbid sebaiknya daring dahulu," kata Aman yang menjabat sebagai ketua umum Pengurus Pusat IDAI periode 2014-2021.

Aman dan sejumlah pakar telah menggagas survei nasional bertajuk "Perspektif Orang Tua terhadap Pembukaan Kembali Sekolah Tatap Muka di Masa Pandemi Covid-19 di Indonesia". Hasilnya dipublikasikan di jurnal Frontiers in Public Health pada April 2022.

Sikap orang tua terhadap pembukaan sekolah kembali berdasarkan tingkat pendidikan anak terpantau beragam. Survei menghimpun 17.562 respons yang datanya dikumpulkan selama periode 9 Maret sampai 30 April 2021.

Pada tingkat prasekolah, sebanyak 60,6 persen orang tua setuju anak kembali ke sekolah, 32,8 persen ingin anak tetap di rumah, dan 6,6 persen memilih kedua opsi. Untuk orang tua yang anaknya bersekolah di taman kanak-kanak, ada 66,0 persen yang sepakat anak kembali ke sekolah, 27,5 persen tetap di rumah, dan 6,5 persen memilih kedua pilihan.

Sebanyak 51,9 persen orang tua yang anaknya duduk di bangku sekolah dasar setuju anak kembali ke sekolah dan 39,3 persen ingin anak tetap di rumah. Ada 8,8 persen orang tua yang memilih kedua opsi.

Terdapat 56,2 persen orang tua dari anak yang belajar di sekolah menengah ingin anak belajar luring dan 35,9 persen berharap anak tetap belajar daring di rumah. Sementara, 58,8 persen orang tua dengan anak di bangku SMA ingin anak kembali ke sekolah dan 34,0 persen berharap anak tetap belajar dari rumah.

Menurut Aman yang menjabat sebagai executive director International Pediatric Association, survei menunjukkan sebagian orang tua masih ragu dengan full PTM. Walaupun informasi sudah cukup, banyak orang tua yang tidak percaya diri untuk membiarkan anak kembali belajar tatap muka di sekolah.

"Kami merekomendasikan sekolah tatap muka kembali dilaksanakan hanya jika protokol kesehatan dan keamanan sudah siap dan cakupan vaksinasi sudah cukup," ujar President Asia Pacific Pediatric Association itu.

 
Berita Terpopuler