Valverde, Sosok di Balik Keganasan Madrid Mencabik Chelsea

Fede Valverde tampil energik membantu serangan dan pertahanan Real Madrid.

.
Rep: dip purwadi Red: Partner

Fede Valverde jadi sosok kunci dalam kemenangan Real Madrid 3-1 atas Chelsea di Liga Champions. (Twitter/@fedeevalverde)

MADRID NEWS -- Pelatih Carlo Ancelotti sejatinya jarang sekali menurunkan gelandang Fede Valverde sebagai starter. Namun Ancelotti kemarin membuat keputusan langka dengan menurunkan Valverde sebagai starter saat menghadapi Chelsea di leg pertama babak perempat final Liga Champions.

Gelandang Uruguay itu tidak membuang kesempatan yang jarang datang tersebut. Dan hasilnya, Valverde berperan penting dalam kemenangan 3-1 atas Chelsea.

• Casillas: Karim Benzema Seperti Nenek Kalian

Karim Benzema memang menjadi pusat perhatian dengan torehan hat-tricknya. Sementara trio lini tengah Toni Kroos, Casemiro dan Luka Modric juga dipuji atas penampilan apiknya. Namun, semuanya itu tidak mungkin akan berjalan mulus jika bukan karena kontribusi Valverde.

Ancelotti membutuhkan energi muda Valverde (23 tahun) untuk menyamai intensitas tim Thomas Tuchel. Dan, Valverde malam itu mampu membuktikan bahwa dia bisa menjadi perisai dalam pertahanan sekaligus mesin dalam serangan.

‘’Singkatnya, dia membuat semua orang di sekitarnya menjadi lebih baik.

Bantu Pertahanan

Ditempatkan sebagai pemain sayap kanan, kehadiran Valverde membuat beban bek sayap Dani Carvajal menjadi tidak terlalu berat. ‘’Valverde menjadi asisten setia Carvajal dalam mengatasi setiap serangan Chelsea. Valverde selalu langsung keluar membantu setiap kali The Blues bergerak maju di sisi sayap itu.’’

Casemiro biasanya melakukan patroli di lini tengah sendirian. Tetapi, pertandingan ini merupakan tantangan berbeda karena ia membutuhkan bantuan untuk menahan gelandang serang Chelsea.

Di sinilah Valverde hadir membantu Casemiro. ‘’Valverde ada di sana untuk menyapu segala bahaya dan mencegah The Blues kembali ke bentuk permainannya,’’ sebut Marca.

Bantu Serangan

Madrid sudah mampu menjebol gawang Chelsea sebelum jeda turun minum. Ini berbeda ketika Real Madrid mengalahkan Paris Saint Germain 3-1 di leg kedua babak 16 besar. Sempat tertinggal 0-1 di babak pertama, Los Merengues baru mampu mencetak gol balasan di babak kedua.

Real Madrid telah menemukan cara untuk melakukan serangan balik yang berbahaya. Dan, Valverde adalah kuncinya.

Tanpa menjadi komponen normal dari trisula penyerang Madrid, Valverde mampu berperan seperti striker lainnya. ‘’Dia bergabung dengan luar biasa dengan Karim Benzema di awal pergerakan dan berlari dengan kecepatan Vinicius untuk memberi Madrid opsi di sepertiga akhir lapangan,’’ sebutnya.

 
Berita Terpopuler