Kunjungi Candi Muaro Jambi, Jokowi Lihat Tumpukan Bata Berusia 1.000 Tahun

Menurut Jokowi, peradaban kita abad ke-7 sudah menginternasional dan terbuka.

Antara/Wahdi Septiawan
Petugas Balai Pelestarian Cagar Budaya (BPCB) Jambi membersihkan lumut dan rumput pada struktur situs Candi Gedong I, Kawasan Percandian Muarajambi, Muarojambi, Jambi, Selasa (23/11/2021).
Rep: Antara Red: Erik Purnama Putra

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Presiden Joko Widodo mengunjungi Candi Kedaton di Kawasan Cagar Budaya Nasional (KCBN) Muaro Jambi, Provinsi Jambi, pada Kamis (7/4/2022) siang WIB. Di kompleks candi tersebut, Jokowi mencermati teknologi pembangunan candi pada masa lalu, yang tidak menggunakan semen sebagai perekat bata.

Baca Juga

"Kalau kita melihat, begitu kita masuk, yang ada adalah tumpukan tumpukan bata yang sudah lebih dari 1.000 tahun, karena ini adalah (dari) abad ke-7," kata Jokowi dalam sambutannya yang disiarkan secara virtual di Jakarta, Kamis.

Jokowi mengemukakan bahwa Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi pada masa lalu merupakan pusat pendidikan terbesar di Asia, tempat pendidikan teologi, kedokteran dan obat obatan, filsafat, serta arsitektur dan seni berkembang. "Artinya apa, peradaban kita saat itu sudah menginternasional dan terbuka. Inilah yang sejarah yang perlu kita lestarikan, agar jejak-jejak peradaban kita di bidang pendidikan utamanya, bisa kita ketahui," kata Jokowi.

Dia juga menyampaikan, pemerintah berencana merestorasi Kawasan Cagar Budaya Nasional Muaro Jambi yang luasnya 3.980 hektare.

 
Berita Terpopuler