Tanda Awal Stunting: Kenaikan Berat Badan Anak tak Memadai

Akibat kekurangan gizi kronis, anak stunting akan berperawakan pendek.

ANTARA/Ardiansyah
Petugas mengukur berat badan balita saat pelaksanan Pos Pelayanan Terpadu (posyandu) di Kedaton, Bandar Lampung, Lampung, Senin (21/3/2022). Berat badan anak hingga usia di bawah dua tahun yang tak memadai bisa menjadi tanda awal stunting.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Satgas Stunting dari Ikatan Dokter Anak Indonesia (IDAI), Prof Dr dr Damayanti R Sjarif SpA(K) mengatakan, berat badan anak hingga usia di bawah dua tahun yang tak memadai bisa menjadi tanda awal stunting. Anak yang mengalaminya perlu segera mendapatkan penanganan dokter.

Baca Juga

"Kalau sudah ada tanda, Cari pertolongan ke dokter. Nanti dokter akan lihat ada penyakit apa, sambil makanan (anak) diperbaiki," kata dokter spesialis anak konsultan nutrisi dan penyakit Metabolik itu dalam sebuah acara kesehatan daring, Selasa (5/4/2022).

Damayanti menjelaskan, stunting berarti perawakan tubuh anak pendek yang disebabkan kekurangan gizi kronis. Penyebabnya bisa karena asupan makanan yang tidak adekuat ataupun kebutuhan makanan anak meningkat karena penyakit seperti infeksi.

Anak yang stunting berisiko mengalami turunnya hormon pertumbuhan yang ditandai berhentinya pertumbuhan. Bila tak kunjung diintervensi maka nantinya menjadi pendek.

Di sisi lain, otak mereka tidak berkembang sehingga terjadilah gangguan kecerdasan. Kemudian, karena anak kurang gizi, tubuhnya berusah beradaptasi sehingga menahan lemak.

Kalau pun anak sudah mendapatkan asupan makan yang benar, tubuh tetap menahan lemak. Akibatnya, muncul risiko perlemakan dan muncul penyakit seperti jantung koroner di kemudian hari.

"Stunting hanya tanda, yang paling gawat (dampak) pada otak dan risiko penyakit," kata Damayanti.

Agar anak tak terkena stunting, maka sebaiknya orang tua memperhatikan tanda awalnya, yakni:

  • Tiga bulan pertama kenaikan berat badan anak kurang dari 750 gram.
  • Anak berusia di bawah satu tahun berat badannya tidak naik 100 gram dalam seminggu.
  • Anak di atas satu tahun tidak naik 50 gram dalam seminggu.

"Cepat pergi ke dokter. Kalau anak (berat badan) naiknya enggak bener, itu bukan hanya asupan yang adekuat, tetapi juga ada penyakit yang menyertainya. Jangan-jangan manajemen laktasi tidak bagus. Harus dimonitor," tutur Damayanti.

Jika diperiksakan ke dokter, anak yang berat badannya tak adekuat bisa mendapatkan terapi sembari mencari penyakit yang diderita anak. Dokter juga dapat memberikannya asupan nutrisi sesuai kebutuhan anak.

Lalu, bila anak sudah terkena stunting, kondisinya masih memungkinkan diperbaiki asalkan usianya masih di bawah dua tahun. Tetapi, menurut Damayanti, usaha yang dilakukan tak sederhana dan hasilnya tak bisa 100 persen memperbaiki.

"Penelitian mengatakan, dikasih makan ditambah susu yang protein tinggi ditambah stimulasi agar otak berkembang, itupun hanya 90 persen bisa memperbaiki yang sudah rusak," kata Damayanti.

 

 
Berita Terpopuler