Dokter: Saat Puasa, Durasi Oahraga tak Perlu Dikurangi Drastis, Tapi ...

Masyarakat tetap dapat berolahraga ketika sedang berpuasa.

Republika/Prayogi
Berolahraga saat puasa (Ilustrasi). Selama bulan puasa, durasi olahraga tidak perlu dikurangi drastis.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Dokter spesialis kedokteran fisik dan rehabilitasi di Rumah Sakit Umum Pusat (RSUP) Persahabatan dr Rezky Achmad Isdyanta SpKKFR mengatakan, olahraga merupakan kebiasaan yang baik dijalankan meski tengah menjalankan puasa Ramadha. Lama waktu berolahraga saat tengah berpuasa pun tak perlu dikurangi drastis.

"Selamat kalau sudah ada kebiasaan rutin berolahraga meski sedang puasa, tetapi tidak perlu sangat dipotong jamnya, yang penting jangan sampai kelelahan saat berolahraga," ujar dr Rezky saat konferensi virtual Radio Kesehatan bertema Tetap Aktif, Sukses Menjalankan Ibadah Puasa Nan Suci, Selasa (5/4/2022).

Baca Juga

Orang yang terbiasa berolahraga dengan durasi satu jam, misalnya, cukup menguranginya menjadi 30 menit. Lalu, lakukan juga penyesuaian dalam bentuk aktivitas fisiknya, contohnya dengan melakukan peregangan di atas matras.

Dr Rezky mengatakan, saat awal puasa seperti saat ini, tubuh sebaiknya tidak dipaksa berolahraga berat. Sebab, bisa saja cadangan gula sudah habis.

"Makanya (orang yang berolahraga berat) jadi lemas, pucat, dan berkeringat dingin," katanya.

Dr Rezky menjelaskan, tubuh akan menggunakan cadangan lemak dan gula selama tidak mendapatkan asupan makanan selama tidak makan dan tidak minum ketika berpuasa. Ketika berolahraga terlalu berat, tubuh bisa ambruk terlalu cepat.

"Makanya saat berolahraga ketika puasa, kita bisa atur intensitasnya biar tidak terlalu berat," katanya.

 

 
Berita Terpopuler