AS Setujui Penjualan Pesawat Tempur F-16 ke Bulgaria 

Pentagon mengatakan, kesepakatan ini bernilai 1,6 miliar dolar AS.

AP/Suhaimi Abdullah
Sebuah jet tempur F-16C Angkatan Udara Republik Singapura (RSAF) melakukan pertunjukan udara selama Singapore Airshow 2022 di Changi Exhibition Centre di Singapura, Selasa, 15 Februari 2022.
Rep: Rizky Jaramaya Red: Friska Yolandha

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Amerika Serikat (AS) pada Senin (4/4/2022) menyetujui kesepakatan penjualan pesawat tempur F-16 ke Bulgaria. Pentagon mengatakan, kesepakatan ini bernilai 1,6 miliar dolar AS.

Baca Juga

“Departemen Luar Negeri telah membuat keputusan yang menyetujui kemungkinan Penjualan Militer Asing kepada Pemerintah Bulgaria untuk Pesawat F-16 C/D Block 70, dan peralatan terkait senilai 1,6 miliar dolar AS," kata Pentagon dalam sebuah pernyataan, dilansir Alarabiya, Selasa (5/4/2022).

Pentagon mengatakan, penjualan semacam itu akan mendukung kebijakan luar negeri Amerika Serikat, dan tujuan keamanan nasional. Penjualan ini juga  membantu meningkatkan keamanan sekutu NATO, yang merupakan kekuatan untuk stabilitas politik dan kemajuan ekonomi di Eropa.

Pentagon mengatakan penjualan pesawat tempur dan peralatan militer lainnya bertujuan untuk membantu meningkatkan pertahanan Bulgaria. Termasuk kemampuan Bulgaria dalam menghadapi ancaman saat ini dan masa depan.

"Penjualan ini memungkinkan Angkatan Udara Bulgaria untuk menyebarkan pesawat tempur modern secara rutin di wilayah Laut Hitam," ujar Pentagon.

Kesepakatan yang diusulkan mencakup pembelian empat pesawat F-16 C Block 70, dan empat pesawat F-16 D Block 70. Selain itu, pembelian juga mencakup 11 mesin,  11 Generator Tampilan yang Dapat Diprogram yang Ditingkatkan, dan 11 AN/APG-83 Active Electronically Scanned Array (AESA) Scalable Agile Beam Radars. 

Amerika Serikat juga sepakat menjual 19 Rudal Udara-ke-Udara Jarak Menengah Lanjutan (AMRAAM) kepada Bulgaria. Washington telah mempercepat upaya untuk meningkatkan pertahanan negara anggota NATO di tengah invasi Rusia ke Ukraina. 

 
Berita Terpopuler