Idap Trikotilomania, Amy Schumer Terobsesi Mencabuti Rambut

Amy Schumer masih berusaha melawan trikotilomania.

EPA
Aktris Amy Schumer pernah mengidap trikotilomania.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, NEW YORK -- Aktris dan komedian tunggal Amerika Serikat Amy Schumer menceritakan bahwa dirinya pernah mengidap trikotilomania. Gangguan itu menyebabkan Schumer terobsesi mencabuti rambutnya sendiri.

Schumer mengungkapnya dalam wawancara dengan The Hollywood Reporter. Perempuan 40 tahun itu menjelaskan bahwa gangguan trikotilomania muncul selama bertahun-tahun tatkala dia menghadapi masa sulit.

"Saya pikir setiap orang memiliki rahasia besar dan inilah rahasia saya. Dan saya bangga bahwa rahasia besar saya hanya menyakiti diri saya, tetapi ini membuat saya merasa malu begitu lama," ujarnya.

Gangguan tersebut diidap Schumer saat dia masih bersekolah. Dia mengalami tekanan karena ayahnya bangkrut dan didiagnosis dengan penyakit multiple sklerosis. Selain itu, ada masalah lain dalam keluarga.

Ibu Schumer meninggalkan ayahnya demi ayah dari sahabat Schumer. Stres yang bertubi-tubi membuat Schumer mengalami trikotilomania dan pernah mencabut begitu banyak rambut sampai-sampai dia harus memakai wig ke sekolah.

Membintangi serial TV Hulu Life & Beth membuat Schumer bisa jujur tentang masa lalunya. Pasalnya, serial tersebut mengeksplorasi gangguan trikotilomania melalui penggambaran karakter Beth yang diperankan Schumer.

Baca Juga

Harapan Schumer, representasi pengidap trikotilomania dalam serial dapat mengurangi rasa malu bagi penonton yang mengalami gangguan serupa. Dia mengatakan, trikotilomania yang diidapnya belum benar-benar tuntas.

Hingga kini, Schumer masih berusaha melawannya. Selain itu, dia khawatir putranya yang berusia dua tahun bisa mengalaminya karena komponen genetik.

"Setiap kali dia menyentuh kepalanya, saya rasanya seperti mengalami serangan jantung," kata Schumer.

The Anxiety & Depression Association of America (ADAA) melaporkan bahwa trikotilomania bisa diidap selama masa kanak-kanak atau remaja ketika sedang stres. Berdasarkan laporan per Maret 2020, rentang usia pengidapnya antara 22 bulan hingga 60 tahun.

Menurut data yang sama, trikotilomania sama-sama bisa memengaruhi laki-laki dan perempuan sebelum masa pubertas. Risiko perempuan mengidapnya setelah pubertas sebesar lima sampai 10 kali lebih besar, dikutip dari laman Insider, Ahad (27/3/2022).

 
Berita Terpopuler