Pengidap Hipertensi Rentan Alami Pusing, Mual, dan Muntah Saat Puasa, Cara Mencegahnya?

Rasa pusing, mual, dan muntah dapat ganggu kenyamanan berpuasa pengidap hipertensi.

iStockPhoto
Mengukur tekanan darah (Ilustrasi). Pengidap hipertensi disarankan untuk melakukan persiapan puasa sebelum bulan Ramadhan tiba.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Pengidap hipertensi cenderung lebih sensitif mengalami keluhan saat menjalankan puasa. Mereka bisa saja mengalami kondisi seperti pusing, rasa berat pada tengkuk, mual, serta muntah.

Baca Juga

Tentunya, hal itu akan mengganggu kenyamanan berpuasa. Untuk menghindari situasi tersebut, maka pengidap hipertensi perlu menjaga tekanan darah agar tetap terkendali.

Bagaimana kalu merasa sudah tidak kuat untuk menahan rasa sakitnya? Ahli gizi dari Rumah Sakit Cipto Mangunkusumo (RSCM) Fitri Hudayani menyarankan agar segera berbuka dengan mengonsumsi air mineral.

"Jika kecenderungan tekanan darah kita tinggi, maka secepatnya lakukan tindakan penanganan dengan meriksakan diri. Karena hipertensi bukan sesaat saja. Biasanya memang sudah ada riwayat," ujar Fitri, dikutip dari Antara, Jumat (25/3/2022).

Persiapan jelang Ramadhan

Untuk menjaga tubuh tetap prima di bulan suci Ramadhan, Fitri pun menyarankan agar penderita darah tinggi atau hipertensi untuk beristirahat yang cukup. Selain itu, hindari stres dan tetap lakukan olahraga yang tidak memberatkan.

Fitri juga menyarankan para pengidap darah tinggi untuk disiplin dalam mengonsumsi obat. Mereka pun perlu menjalani pola hidup sehat.

"Kalau penderita hipertensi masih sering melonjak tekanan darahnya, kemungkinan itu disebabkan karena tidak teraturnya minum obat," kata Fitri.

Gejala hipertensi - (Republika)

Fitri mengingatkan agar penderita hipertensi berusaha menjaga tekanan darahnya. Kunci pengendalian hipertensi adalah rajin kontrol ke dokter, patuh minum obat, serta jalani pola hidup sehat.

"Sebelum memasuki bulan suci Ramadhan, silakan lakukan pengecekan dan konsultasi ke dokter dan mulai ubah pola hidup sehat," ujar Fitri.

Lebih lanjut, Fitri mengatakan bahwa melakukan pengendalian akan jauh lebih baik untuk menghindari situasi yang tidak diinginkan akibat hipertensi. Misalnya saja serangan strok.

 

 
Berita Terpopuler