Sederet Tantangan Terbesar Marc Marquez untuk Bisa Samai Rekor Valentino Rossi

Peluang Marquez untuk bisa menyamai rekor Rossi masih terbuka pada musim ini.

ANTARA/Andika Wahyu
Pembalap Repsol Honda Team Marc Marquez mengikuti konferensi pers jelang balapan MotoGP seri Pertamina Grand Prix of Indonesia 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Kamis (17/3/2022). Ajang balapan MotoGP seri kedua 2022 tersebut akan berlangsung pada 18-20 Maret 2022.
Rep: Reja Irfa Widodo Red: Endro Yuwanto

REPUBLIKA.CO.ID, LOMBOK -- Pembalap Repsol Honda, Marc Marquez, tinggal membutuhkan satu raihan trofi lagi di kelas utama MotoGP untuk bisa menyamai rekor salah satu legenda terbesar di pentas MotoGP, Valentino Rossi. Sementara Marquez telah mengoleksi enam gelar juara di kelas utama, Rossi sudah mengumpulkan tujuh gelar di kelas utama MotoGP.

Rossi telah merengkuh tujuh gelar juara dunia kelas premier MotoGP. Satu gelar juara direngkuh mantan pembalap asal Italia itu di kelas 500 cc. Saat kelas tertinggi di gelaran balap motor paling bergengsi sejagat itu diubah ke MotoGP pada 2002, Rossi berhasil meraih enam gelar juara dunia, yaitu pada 2002, 2003, 2004, 2005, 2008, dan 2009.

Baca Juga

Dominasi Rossi pada awal dekade 2000-an pun digantikan Marquez pada dua dekade terakhir. Pembalap asal Spanyol itu meraih enam gelar juara dunia MotoGP dari musim terakhir MotoGP. Meraih gelar juara dunia MotoGP secara beruntun pada 2012 hingga 2014, pembalap berjuluk Baby Alien itu melengkapinya dengan torehan juara pada 2016 hingga 2019.

Pembalap berusia 29 tahun itu gagal bersaing dalam perebutan gelar juara pada musim lalu lantaran mengalami cedera bahu. Kendati begitu, Marquez sudah sepenuhnya pulih dari cedera dan siap kembali dalam perebutan gelar juara MotoGP pada musim ini. Peluang Marquez untuk bisa menyamai rekor Rossi pun terbuka pada musim ini.

Kendati begitu, berdasarkan lansiran Crash, Kamis (17/3/2022), Marquez harus bisa menjawab sejumlah tantangan besar untuk bisa mengakhiri MotoGP musim ini posisi tertinggi sekaligus menyamai rekor Rossi. Berikut tantangan yang harus dijawab Marquez.

1. Beradaptasi dengan pengembangan teranyar motor RC213V

Marquez tampil cukup apik di sesi kualifikasi seri pembuka MotoGP musim ini, GP Qatar, awal bulan ini. Mantan pembalap KTM di kelas 125 cc itu akhirnya berhasil mengamankan posisi ketiga di starting grid. Namun, Marquez gagal mempertahankan posisinya tersebut dan bersaing untuk bisa naik podium di sesi balapan.

Pembalap Repsol Honda Team Marc Marquez memacu kecepatan sepeda motornya pada hari terakhir tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Ahad (13/2/2022). - (ANTARA/Andika Wahyu)

Posisi Marquez terus tercecer hingga akhirnya finis di peringkat kelima. Marquez agaknya masih berjuang untuk bisa mendapatkan kendali yang tepat di bagian depan motor RC213V. Padahal, selama ini, kendali di bagian depan motor justru menjadi salah satu keunggulan Marquez.

Pada musim ini, Honda memang melakukan pengembangan di motor RC213V. Empat pembalap Honda sepakat menyebut, motor RC213V saat ini tidak terlalu agresif, meski memiliki kekuatan mesin cukup baik. Motor RC213V teranyar ini juga dinilai memiliki paket yang lebih stabil dibanding versi sebelumnya.

Berkaca dari hasil di GP Qatar, rekan setim Marquez, Pol Espargaro, malah sudah beradaptasi cukup baik dengan motor RC213V. Mengawali sesi balapan dari peringkat keenam, Pol mampu naik podium dengan finis di posisi ketiga. Pol dinilai memiliki kemampuan dalam mengendalikan rem belakang motor RC213V.

Marquez pun sempat mengakui kondisi ini. ''Saya tidak bisa menggunakan rem belakang sebaik Pol,'' ujar Marquez seperti dilansir Crash.

2. Persaingan dari pembalap-pembalap papan atas lain

MotoGP musim 2022 dianggap sebagai musim paling kompetitif. Pasalnya, lebih dari separuh 24 pembalap MotoGP pada musim ini pernah berada di podium tertinggi seri MotoGP sebelumnya. Anggapan ini pun diperkuat di seri pembuka, GP Qatar. Dua pembalap berhasil merasakan podium pertamanya.

Selain itu, dari delapan peraih podium pada musim lalu, hanya dua mampu mampu finis di lima besar. Tidak berhenti sampai di situ, Marquez juga harus menghadapi ancaman dari juara bertahan, Fabio Quartararo, dan duet pembalap Suzuki Ecstar, Joan Mir dan Alex Rins. Dua pembalap Suzuki itu kerap tampil apik di sesi latihan bebas ataupun tes pramusim.

Pembalap Ducati Lenovo Team Francesco Bagnaia memacu kecepatan sepeda motornya pada hari kedua tes pramusim MotoGP 2022 di Pertamina Mandalika International Street Circuit, Lombok Tengah, NTB, Sabtu (12/2/2022). - (ANTARA/Andika Wahyu)

 

 

Belum lagi dari persaingan yang akan dihadirkan oleh para pembalap Ducati. Setidaknya ada delapan pembalap yang berkiprah bersama Ducati pada musim ini. Ancaman terbesar tentu saja datang dari empat pembalap yang memperkuat tim pabrikan dan tim satelit, yakni Francesco Bagnaia, Jack Miller, Jorge Martin, dan Johan Zarco.

Bahkan, pembalap Ducati Pramac Racing, Jorge Martin, berhasil berada di grid terdepan di GP Qatar. Kekuatan Ducati tidak bisa diremehkan begitu saja. Pada seri terakhir musim lalu, GP Valencia, tiga pembalap Ducati berhasil naik podium.

Secara khusus, Bagnaia bahkan mampu meraih empat kemenangan dari tujuh seri balapan terakhir. Dari deretan pembalap Ducati, ancaman terberat buat Marquez memang datang dari Bagnaia, yang mengakhiri musim lalu di posisi runner-up.

3. Menghindari cedera dan insiden terjatuh

Dalam dua musim terakhir, cedera dan kerap gagal finis lantaran terjatuh ataupun mengalami kecelakaan mewarnai kiprah Marquez di pentas MotoGP. Pada musim lalu, Marquez berada di urutan kedua pembalap yang sering jatuh di pentas MotoGP, sebanyak 22 kali. Namun, Marquez masih berhasil dua kali finis di podium tertinggi.

Selama ini, Marquez memang dikenal pembalap yang berani mengambil risiko, baik saat berada di tikungan ataupun saat berduel dengan pembalap lain. Marquez kerap mendorong hingga batas maksimal guna mendapatkan kecepatan tertinggi. Kemampuan ini yang mengantarkan Marquez meraih enam gelar juara dunia MotoGP.

Marquez sepertinya sedikit mengubah gaya membalapnya itu di GP Qatar. Sadar tidak mampu bersaing untuk finis di tiga posisi terdepan, Marquez dinilai tidak mau mendorong kemampuan dan motornya ke batas maksimal di GP Qatar. Hal ini jarang terlihat dari performa Marquez pada musim-musim sebelumnya.

''Jika pembalap Repsol Honda itu mau, tidak hanya untuk terus bersaing, tapi juga menjuarai MotoGP 2022, maka mengurangi insiden terjatuh yang berpotensi menimbulkan cedera dapat menjadi salah satu kunci utama,'' tulis laporan Crash.

 
Berita Terpopuler