Kisah Mualaf, Linda El Mekawy: Islam Memilih Saya

Allah memberikan hidayah pada Linda El Mekawy.

Pixabay
Ilustrasi. Kisah Mualaf, Linda El Mekawy: Islam Memilih Saya
Rep: Mabruroh Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON -- Lahir dari keluarga Yahudi tidak terpikir olehnya untuk memeluk Islam. Tetapi Allah berkehendak lain. Allah memberikan hidayah dan memilih Linda El Mekawy untuk memeluk Islam. 

Baca Juga

“Saya tidak memilih Islam, tetapi Islam memilih saya, atau lebih tepatnya Allah mengarahkan saya, mendorong saya dan tidak memberi saya pilihan,” ungkap Linda, dilansir dari About Islam, Selasa (15/3/2022). 

Linda tumbuh menjadi pribadi yang penuh kendali. Ia hanya akan menjalankan hidup dalam kendalinya dan tidak melenceng dari jalan yang sudah diaturnya. 

“Hidup saya berubah ke arah yang tidak ada di GPS saya, tidak dalam kerangka mental saya, tidak dalam aspek potensi apa pun, dan tidak pernah ada dalam pikiran saya. Itu benar-benar tak terduga,” ungkapnya.

Anehnya, kata Linda, meski ia keluar dari jalur, keluar dari kendalinya, ia tidak merasa risau ataupun marah. Untuk pertama kalinya ia tetap merasa aman meski berada di luar kendalinya 

“Allah tahu saya suka memegang kendali dan saya merasa sangat tidak aman ketika tidak, tetapi kali ini saya tidak merasa tidak aman,” tuturnya.

“Saya merasa ada energi yang menarik saya dan (seolah) mendengar suara ‘Pilih Islam dan kamu tidak akan pernah sendirian lagi’,” ujarnya.

 

 

Ketika perasaan itu memenuhi dadanya, Linda bergegas membuka komputernya dan mencari organisasi wanita Islam di sana, Kemudian ia menemukan The Islamic Women's Association of Queensland (IWAQ) dan mengirim email. Tak sabar ia mencari dan menemukan nomor organisasi tersebut.

“Saya menelepon dan tidak ada jawaban jadi saya meninggalkan pesan,” katanya

Kemudian ia mendapatkan panggilan dan seseorang dengan suara lembut menyapanya di seberang telepon. Linda mengaku khawatir karena ia seorang Yahudi, tetapi pria di telepon itu menghentikan kekhawatirannya.

"Kami semua adalah orang Yahudi sebelum kami menjadi Muslim,” begitu jawaban pria dalam sambungan telepon itu. 

Sampai detik itu, Linda masih belum tahu tentang apa yang dilakukannya. Ia bahkan tidak sempat bertanya pada dirinya sendiri. “Yang jelas ini sangat berbeda denganku,” ungkap Linda.

Di lain hari, Linda kembali mendapatkan telepon. Linda menanyakan tentang dosa-dosanya selama ini dan apakah Allah akan menerimanya dalam Islam. 

“Anda adalah orang baru di sisi Allah, Anda terlahir kembali dan bersih,” ujar laki-laki dalam sambungan telepon menjawab.

 

“Bagaimana mungkin ini bisa terjadi? Bagaimana mungkin semua dosa-dosa saya di masa lalu dimaafkan? Saya menangis tersedu-sedu selama dua hari dengan rasa syukur yang tak terhingga,” ujar Linda.

“Apakah Tuhan benar-benar mencintai saya dan menganggap saya layak untuk diampuni? Saya? Saya tidak berpikir saya pantas mendapatkan pengampunan seperti itu, atau kesempatan kedua untuk menjadi orang yang lebih baik,” ungkapnya lagi.

Hidayah Allah tidak berhenti. Perjalanannya mengenal jauh tentang Islam dimulai pada Januari 2012, ketika ia meninggalkan program PhD dan memutuskan untuk pergi ke India untuk pengobatan Ayurveda. 

“Saya ditawari dua pusat untuk dikunjungi, satu sangat tradisional dan yang lainnya seperti resor dengan kolam renang dan AC. Saya menginginkan resor, namun, saya berdoa tentang hal itu,” kata Linda.

Doa yang ia panjatkan selama tiga hari itu mendapatkan jawaban yang sama. Ia hanya terbangun dengan pusat pengbatan tradisional sebagai jawabannya. 

“Oke, Anda menang. Saya akan pergi ke tempat yang Anda pimpin,” kata Linda.

India mengubah hidupnya dalam banyak hal. Ia bertemu dengan seorang wanita pemilik sekolah dan diundang untuk kembali mengambil peran sebagai kepala sekolah dan membuat perubahan.

Selama 18 bulan berikutnya ia bekerja dan tinggal di India dengan perjalanan terputus-putus ke Australia. Di rumah pemilik sekolah, saya bisa mendengar adzan setiap pagi dan mendapati diri terbangun sebelum adzan berkumandang.

“Ke mana pun saya bepergian di India ada sebuah masjid, dan sepertinya di setiap kota baru, masjid menjadi lebih dekat dan adzan lebih keras,” ujarnya.

Petualangan terakhirnya adalah di Kashmir. Kamar hotelnya menghadap ke masjid yang memiliki suara adzan paling keras. 

“Anehnya saya bertemu lebih banyak Muslim daripada Hindu di India, dan enam bulan setelah saya kembali ke Australia, saya mengucapkan syahadat,” kata Linda.

“Saya selalu berkata, Allah mengenal saya. Dia memiliki rencana jangka panjang untuk saya, dan Dia 'menyeru' saya ke Islam,” ungkapnya.

“Sesulit apa pun ujiannya, betapapun saya diolok-olok, saya tidak bisa mengingkari Allah atau jalan yang telah Dia berikan untukku. Subhanallah,” kata dia.

Wanita Muslim Kashmir melakukan salat Jumat berjamaah di Masjid Jamia, masjid agung Srinagar, ibu kota musim panas Kashmir India, 06 Agustus 2021. Pemerintah mengizinkan pembukaan kembali Masjid Jamia setelah penutupan mereka setelah gelombang kedua virus corona tetapi mendesak orang-orang untuk mengenakan pakaian masker dan menjaga jarak sosial. - (EPA-EFE/FAROOQ KHAN)

 
Berita Terpopuler