Pemberian Vaksin Covid-19 Lansia dan Dewasa, Apa Ada Bedanya?

Respons imun lansia yang terbentuk dari vaksin Covid-19 kemungkinan lebih rendah.

ANTARA/Fakhri Hermansyah
Petugas medis menyuntikkan vaksin Covid-19 Sinovac kepada warga lanjut usia (lansia) di Alun-alun Bekasi, Jawa Barat, Rabu (23/2/2022). Baik dosis maupun efek samping pascavaksinasi pada lansia secara umum sama seperti pada orang yang berusia lebih muda.
Rep: Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Ketua Indonesian Technical Advisory Group on Immunization (ITAGI) Prof Dr Sri Rezeki Hadinegoro mengatakan proses pemberian vaksin Covid-19 untuk lansia sama dengan kelompok umur yang lain. Meskipun demikian, ada kemungkinan respons imun lansia terhadap vaksin berbeda dibandingkan dengan kelompok umur yang lain.

Baca Juga

"Mungkin antibodi yang terbentuk itu agak lebih rendah dibandingkan dengan kelompok dewasa maupun anak-anak," kata Prof Sri dalam acara daring bertajuk "Mengapa Kelompok Rentan Perlu Segera Vaksin Covid-19?" yang diikuti di Jakarta, Kamis (10/3/2022) malam.

 

Meski demikian, Prof Sri mengatakan, baik dosis maupun efek samping pascavaksinasi pada lansia secara umum sama seperti pada orang yang berusia lebih muda. Ia juga menjelaskan efek samping atau Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) pada lansia pada umumnya sakit kepala, mual, lesu, atau demam ringan.

Terkait efek samping pada lansia ini, Prof Sri mengatakan belum tentu berasal dari vaksinasi yang dilakukan. Keluhan itu bisa juga akibat dari penyakit komorbid yang sudah diderita sebelumnya.

"Pada lansia ini kan, ya kita semakin tua kan banyak sistem-sistem organ yang sudah menurun sehingga banyak komorbidnya. Jadi penyakit penyertanya, nah di sini yang kadang-kadang menjadi rancu ya, ini karena memang penyakitnya atau karena vaksinnya," paparnya.

Manfaat vaksin Covid-19 bagi lansia

Dalam kesempatan yang sama, dokter spesialis penyakit dalam-konsultan geriatri Kuntjoro Harimurti mengungkap, ada beberapa manfaat yang bisa didapat kelompok lanjut usia (lansia) ketika mereka mendapatkan vaksin Covid-19. Ia mengatakan, manfaat itu bisa dilihat dari program vaksin Covid-19 sudah berjalan setahun lebih.

Pihaknya mengumpulkan bukti dan sudah melaporkan bahwa kelompok lansia yang sudah mendapatkan vaksin Covid-19 ternyata lebih sedikit yang terinfeksi virus SARS-CoV-2. Di samping itu, jumlah lansia yang sudah divaksinasi kemudian masuk ke rumah sakit akibat Covid-19 juga lebih sedikit.

"Tak hanya itu, jumlah lansia yang sudah divaksinasi namun harus mendapatkan perawatan intensif, bahkan yang meninggal dunia, juga lebih sedikit (berkat vaksinasi)," ujar Kuntjoro.

 
Berita Terpopuler