Makanan Tinggi Gula, Garam, dan Lemak Bisa Picu Obesitas

Kepatuhan masyarakat pada batasan asupan gula, garam, lemak harian masih rendah.

Pixabay
Garam (Ilustrasi). Rekomendasi batas asupan garam ialah satu sendok teh per hari. Konsumsi garam, gula, dan lemak berlebihan bisa picu obesitas.
Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Asupan gula, garam, dan lemak dalam makanan sehari-hari perlu dibatasi. Sebab, kebiasaan mengonsumsi jenis makanan tinggi gula, garam, dan lemak berkontribusi pada kejadian obesitas.

Baca Juga

Faktanya, kepatuhan masyarakat pada asupan gula sesuai aturan, yakni empat sendok makan, hanya 4,8 persen, lalu 52,7 persen untuk takaran garam satu sendok teh per hari, dan 26,5 persen lemak atau setara dengan lima sendok makan.

Dokter spesialis gizi klinik dari Perhimpunan Dokter Spesialis Gizi Klinik Indonesia (PDGKI), Marya Haryono, menyebut bahwa kurangnya aktivitas fisik selama di rumah, khususnya selama pandemi Covid-19, juga dapat menyebabkan lemak semakin menumpuk.

Mereka dengan obesitas, menurut studi yang melibatkan karyawan, memiliki tingkat produktivitas yang berbeda jauh dengan orang dengan IMT normal. Mereka ini sering izin karena sakit.

"Banyak yang usia muda terkaget-kaget. Dia datang (ke dokter) mau mengatur makan, ternyata dia sudah prediabetes atau diabetes yang kalau ditelusur karena pola hidup (tak sehat yang juga salah satunya memicu obesitas," kata dr Marya.

Oleh karena itu, dr Marya menganjurkan orang-orang, termasuk kaum muda, untuk mencegah terkena obesitas. Caranya ialah melalui pengaturan keseimbangan energi dalam tubuh.

"Upaya ini bisa dimulai dari mengetahui status gizi," kata dr Marya.

Selanjutnya, atur pola tidur agar bisa mendapatkan istirahat yang cukup. Dr Marya juga mengingatkan masyarakat untuk menerapkan pola aktivitas fisik yang kontinu dengan intensitas rendah sampai sedang.

"Atur pola emosi makan karena kebiasaan makan dengan jumlah berlebih dan cenderung memilih jenis makanan tidak sehat seperti tinggi gula, garam, dan lemak disebabkan oleh emosi," jelasnya.

Khusus pola makan, sebaiknya perhatikan jumlah, jenis, jadwal makan, dan pengolahan bahan makanan yang dianjurkan, yaitu jumlah sayur sebesar dua kali lipat jumlah sumber karbohidrat dan protein. Di sisi lain, dr Marya juga menganjurkan orang-orang memperhatikan label kemasan sebelum makan guna membatasi asupan gula, garam, lemak yang ada di makanan dan minuman.

 
Berita Terpopuler