Bolak-balik ke Toilet Bisa Jadi Tanda Ada Tumor di Usus Besar

Perubahan dalam kebiasaan buang air besar bisa menjadi pertanda masalah usus besar.

Republika/Reiny Dwinanda
Kloset. Bolak-balik ke toilet tanpa penyebab yang jelas bisa jadi merupakan tanda awal adanya tumor di usus besar.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Perubahan kebiasaan buang air besar yang drastis perlu menjadi perhatian. Menurut Mayo Clinic, bolak-balik ke toilet tanpa penyebab yang jelas bisa jadi merupakan tanda awal adanya tumor di usus besar.

Sejumlah indikasi kanker terkait masalah toilet itu bisa berupa beberapa gejala. Selain buang air besar (BAB) terus-menerus, tanda lain termasuk diare, sembelit, atau perubahan konsistensi tinja.

Pasien juga mungkin mengalami pendarahan di dubur atau ada darah di tinja. Gejala lain yakni perut terasa tidak nyaman dalam waktu yang berkepanjangan, seperti mengalami kram perut, nyeri, atau penuh gas.

Cara paling efektif untuk memeriksa apakah gejala tersebut merupakan tanda kanker usus besar atau tidak, adalah dengan kolonoskopi. Prosedur itu memasukkan tabung fleksibel dengan kamera di ujungnya ke dalam tubuh.

Kamera yang masuk melalui anus dan naik ke rektum itu bisa pula mengambil polip prakanker, yang dapat diangkat dan dikirim ke laboratorium untuk pengujian. Alternatif lain, pasien mungkin diminta mengirimkan sampel tinja.

Dari sana, laboratorium bisa mengecek jejak darah. Secara umum, beberapa kasus kanker usus tidak dapat dihindari. Akan tetapi, sebagian kasus dapat dicegah melalui perubahan pola makan yang lebih sehat.

Asupan serat dalam makanan dapat melindungi tubuh dari munculnya kanker, dengan cara meningkatkan curah dan mengencerkan karsinogen dalam bahan limbah. Cara itu membatasi kontak antara karsinogen dan lapisan usus besar.

Ahli gizi di Cambridge telah menyarankan bahwa risiko diet sarat pati mungkin juga sangat protektif terhadap kanker usus. Beberapa badan kesehatan menyatakan bahwa orang yang makan diet rendah daging olahan dan daging merah lebih kecil kemungkinannya untuk mengembangkan penyakit ini.

Makanan tinggi serat termasuk biji-bijian, seperti roti cokelat atau beras merah, kacang-kacangan, buah, dan sayuran. Selain itu, mengelola berat badan di rentang yang sehat juga jadi langkah pencegahan.

Cara lain mencegah kanker adalah dengan berolahraga secara teratur. Tubuh yang aktif dapat membantu mengurangi peradangan dan menjaga berat air tetap terkendali.

Baca Juga

Ada prediksi bahwa lebih dari sepertiga populasi dunia akan mengalami beberapa bentuk kanker dalam hidup. Dengan kemungkinan mencemaskan tersebut, para ahli mendesak pasien untuk mencermati gejala awal yang terlihat.

Kanker adalah suatu kondisi yang disebabkan oleh sel-sel ganas yang merajalela dan memicu pembentukan tumor. Sifat sel-sel yang berkembang biak dengan sendirinya inilah yang membuat penyakit ini sangat sulit untuk diobati.

Cek kesehatan dari kebiasaan buang air besar - (republika)

Walaupun terdeteksi lebih dini, kanker masih dapat bertahan hidup. Beberapa tanda yang terus-menerus ketika pergi ke toilet harus memerlukan penyelidikan lebih lanjut oleh praktisi kesehatan.

Pasien juga didesak untuk lebih berinisiatif memeriksakan kondisinya. Pasalnya, waktu tunggu bagi pasien rujukan kanker telah mencapai titik tertinggi karena pandemi Covid-19 mengacaukan layanan medis.

Kanker usus atau kanker usus besar termasuk jenis kanker ketiga yang paling umum menyerang lelaki maupun perempuan. Jenis kanker tersebut memengaruhi lebih dari 43 ribu pasien baru di Inggris setiap tahun.

Beberapa komplikasi pertama dari jenis kanker ini lazimnya muncul di bagian bawah sistem pencernaan. Itu sebabnya meninjau perubahan pada kebiasaan buang air sebaiknya tidak disepelekan, dikutip dari laman Express.co.uk, Jumat (4/3/2022).

 
Berita Terpopuler