Apa Itu Bom Vakum, Bom Klaster dan Senjata Termobarik yang Diduga Digunakan Rusia? 

Senjata termobarik terdiri dari bahan bakar yang membawa lebih banyak energi.

AP/Vadim Ghirda
Andrey Goncharuk, 68, seorang anggota pertahanan teritorial, berjalan di halaman belakang sebuah rumah yang rusak akibat serangan udara Rusia, menurut penduduk setempat, di Gorenka, di luar ibu kota Kyiv, Ukraina, Rabu, 2 Maret 2022.
Rep: mgrol136 Red: Dwi Murdaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Serangan yang dilakukan oleh Rusia Ukraina melalui darat, udara, dan laut memicu kecaman dan kemarahan internasional. Hal tersebut mengakibatkan peningkatan terhadap zona larangan terbang yang diberlakukan di Ukraina. 

Baca Juga

Pemimpin dan pejabat Ukraina telah mengimbau pasukan Barat untuk memberikan sanksi lebih lanjut dan bantuan dalam menghindari berbagai serangan dari pasukan Rusia. Pada Selasa (1/3/2022) pagi, rekaman satelit menangkap pasukan militer Rusia sepanjang 40 mil yang akan menuju Kiev ibukota Ukraina.

Pejabat Ukraina dan organisasi Hak Asasi Manusia  mengatakan bahwa Rusia telah melakukan kejahatan perang. Pada senin (28/2/2022) duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat juga mengklaim bahwa bom vakum telah digunakan dalam serangan Rusia terhadap Ukraina.

Dilansir dari Scotsman, Kamis (3/3/2022) ada beberapa jenis bom yang digunakan dalam perang. Dalam konteks Rusia, ada yang menyebutkan bom vakum, bom tandan (cluster bomb), senjata termobarik. Ada bedanya?

Sebagian besar senjata termobarik terdiri dari bahan bakar yang membawa lebih banyak energi. Senjata termobarik berpotensi untuk menciptakan kehancuran dalam skala besar seperti pada operasi lapangan yang dapat menghancurkan bunker, terowongan, dan lubang perlindungan. 

Bom Vakum

Bom vakum dapat dikatakan sebagai senjata termobarik. Cara kerjanya adalah dengan menarik oksigen dari udara sekitar kemudian meciptakan ledakan. 

Gelombang ledakan dipengaruhi oleh suhu. Semakin tinggi suhu makan memiliki potensi untuk menguapkan tubuh manusia. Bom vakum biasanya digunakan dalam menargetkan operasi darat dan lokasi militer yang sulit dijangkau. 

Bom vakum dikembangkan pada pertengahan abad ke-20 dan telah digunakan oleh negara-negara seperti Amerika Serikat dalam Perang Vietnam, Irak, dan Afghanistan.

Bom Tandan atau Bom Klaster

Bom tandan merupakan bom dengan beberapa submunisi yang terbuka di udara dan meledak saat terkena benturan. Bom tandan sering digunakan untuk melumpuhkan personel militer di medan perang. 

Submunisi peledak secara bersama disebut sebagai munisi tandan yang dapat mengirim ratusan bahkan ribuan submunisi dalam satu serangan. Hal ini lebih sering digunakan dalam operasi militer skala besar yang memiliki upaya dalam menghancurkan wilayah luas melalui serangan tunggal yang telah ditargetkan. 

 

Terdapat dua cara dalam mengirim bom tandan. Pertama dengan rudal dan kedua dengan artileri darat. Namun dapat juga dijatuhkan dari pesawat ke medan maupun area yang akan ditargetkan.

Bom tandan kerap kali tidak meledak saat terjadi benturan dan saat jatuh ke tanah, tentunya ini akan menimbulkan resiko baru yang sangat fatal jika warga sipil yang menemukannya atau berada di sekitar bom tersebut. Hal ini tentunya dapat melukai dan membunuh banyak warga sipil, maka dari itu penggunaan bom tandan memicu kecaman internasional. 

Status Senjata Termobarik & Bom Tandan dalam Perang

Bom vakum yang merupakan salah satu dari senjata termobarik dilarang digunakan secara internasional dalam perang. Hal ini tercantum dalam Konvensi Jenewa.  Dalam hukum humaniter internasional dikatakan bahwa negara tidak boleh menggunakan senjata seperti nuklir atau bom tandan karena tidak mampu membedakan antara personel militer dan warga sipil. 

Bom tandan menjadi objek dalam kampanye global untuk melarang penggunaan mesiu. Pada Agustus 2010 terdapat Konvensi Munisi Tandan yang mensyaratkan pembersihan area terkontaminasi munisi dalam 10 tahun dan penghancuran cadangan munisi tandan dalam 8 tahun. 

Konvensi Munisi Tandan telah ditandatangani oleh 110 negara dan 74 negara lainnya yang tidak memihak Konvensi ini. Amerika Serikat, Ukraina, dan Rusia merupakan 3 dari 74 negara yang tidak hadir dalam perjanjian internasional yang melarang penggunaan bom tandan. 

Pelanggaran Perang Rusia-Ukraina

Bom vakum dan bom tandan sudah banyak digunakan oleh berbagai negara di masa lalu sebagai salah satu bagian dari serangan yang mereka lakukan di wilayah musuh, termasuk Amerika Serikat dan Rusia. 

Dilansir dari Reuters, duta besar Ukraina untuk Amerika Serikat, yaitu Oksana Markarova mengklaim bahwa Rusia telah menyebarkan bom vakum di wilayah Ukraina. Setelah bertemu dengan perwakilan Kongres Amerika Serikat, beliau mengatakan kepada wartawan bahwa Rusia menggunakan senjata termobarik terhadap Ukraina. 

Amnesty International merupakan kelompok Hak Asasi Manusia telah memberikan peringatan bahwa penggunaan bom tandan di daerah pemukiman padat penduduk yang telah dikonfirmasi merupakan bentuk dari kejahatan perang. 

Walaupun belum ada konfirmasi resmi mengenai hal tersebut, namun Amnesty telah mengkonfirmasi bahwa terdapat roket Uragan 220mm yang telah menjatuhkan munisi tandan di taman kanak-kanak Sumy Oblast dimana wilayah tersebut digunakan sebagai tempat berlindung penduduk setempat. 

 

“Tidak ada pembenaran untuk menjatuhkan munisi tandan di daerah berpenduduk, apalagi di dekat sekolah."

 
Berita Terpopuler