Mengenang Arifin Panigoro, Aktivis Anti Orba yang Jadi Pengusaha Multinasional

Sepanjang hidupnya Arifin Panigoro dikenal sebagai sosok yang peduli isu-isu publik.

Antara/Akbar Nugroho Gumay
Anggota Dewan Pertimbangan Presiden (Wantimpres), Arifin Panigoro
Rep: Amri Amrullah Red: Indira Rezkisari

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Anggota Wantimpres (Dewan Pertimbangan Presiden) Arifin Panigoro dikabarkan meninggal dunia di Amerika Serikat pada Ahad (27/2/2022) pukul 14.45 waktu setempat atau Senin (28/2/2022), pukul 03.45 Waktu Indonesia Barat. Pengusaha Minyak asal Gorontalo itu, meninggal dunia di usia 76 tahun, di Mayo Clinic, Rochester, Minneapolis.

Sekretaris Anggota Wantimpres Lucky Djani ikut membenarkan kabar berpulangnya Arifin. Kepergian Arifin juga dibenarkan oleh sang adik, Hilmi Panigoro dan Mea Panigoro, putri almarhum dan langsung dikonfirmasiKristy, selaku Humas Medco Power.

"Kami keluarga besar Bapak Arifin Panigoro dan Medco Group berterima kasih atas bantuan dari semua pihak dan pekerja atas dukungan dan doa selama beliau dirawat. Mohon dimaafkan apabila ada kekhilafan selama beliau beraktivitas selama ini,” ujar Hilmi Panigoro adik Arifin Panigoro.

Arifin Panigoro yang dikenal juga sebagai pendiri Grup Medco, merupakan pengusaha yang juga politikus cukup veteran. Kiprahnya sejak tahun 90-an di pemerintahan Orde Baru era Presiden Soeharto hingga awal-awal reformasi. Arifin beberapa kali terjun di politik baik sebagai aktivis hingga menjadi anggota DPR di Senayan.

Di akhir era Orde Baru, ia ikut menyuarakan perlawanan kepada rezim Soeharto, hingga berbagai tuduhan makar dialamatkan pemerintahan Soeharto dan Habibie kepadanya. Kemudian di awal Reformasi ia juga terjun menjadi Anggota DPR dari Fraksi PDI Perjuangan, hingga ia mendirikan partai baru, Partai Demokrasi Pembaharuan (PDP).

Bahkan di tengah kesibukan bisnis perusahaannya, Arifin pernah ikut berkontribusi untuk kemajuan persepakbolaan Indonesia, dengan mendirikan LPI (Liga Premier Indonesia), untuk melawan hegemoni Nurdin Halid di PSSI. Hingga akhir hidupnya di pemerintahan Presiden Jokowi, ia masih dipercaya sebagai Wantimpres bersama Wiranto dan tujuh anggota Wantimpres lainnya.

Walaupun Arifin Panigoro berasal dari Gorontalo, Sulawesi, namun perjalanan hidupnya lebih banyak ia jalani di Bandung, Jawa Barat. Ia mengenyam pendidikan Sekolah Rakyat hingga SMA di Bandung, hingga akhirnya melanjutkan sekolah tinggi di Institut Teknologi Bandung (ITB) hingga lulus 1973.

Ia juga sempat mengenyam pendidikan Senior Executive Programme Institute of Business Administration, Fountainebleau, Prancis. Perjalanan akademiknya di dunia teknik menyeretnya aktif berbisnis sebagai kontraktor kecil-kecilan hingga akhirnya mengakuisisi perusahaan besar, dan mendirikan perusahaan dan grup Medco Energi.

Menteri BUMN Erick Thohir, turut menyampaikan bela sungkawa kepada pengusaha yang telah banyak ikut mengembangkan perusahaan minyak dalam negeri termasuk di dalamnya Pertamina ini. "Innalillahi Wainna Ilaihi Rajiun. Selamat jalan Pak Arifin Panigoro," ujar Erick Thohir dalam cicitan di akun twitternya.

Atas jasa dan kiprah dan jasanya baik di bidang politik dan ekonomi kurang lebih 30 tahun tersebut, pada 13 Agustus 2019 mendapat penghargaan tertinggi dari presiden. Ia menerima Bintang Mahaputera Nararya dari Presiden Joko Widodo. Ia dianggap berjasa luar biasa di berbagai bidang yang bermanfaat bagi kemajuan, kesejahteraan, dan kemakmuran bangsa dan negara serta berjasa besar dalam meningkatkan, memajukan, dan membina kebudayaan bangsa dan negara.


Baca Juga

 
Berita Terpopuler