Tanggapi Ukraina, Elon Musk Sediakan Internet Starlink SpaceX di Ukraina

Wakil Perdana Menteri Ukraina meminta Musk menyediakan layanan Starlink setelah pasukan Rusia menyerbu negaranya pekan lalu.

network /Ilham Tirta
.
Rep: Ilham Tirta Red: Partner

Ilustrasi tentang bagaimana konstelasi internet satelit Starlink SpaceX memancarkan akses broadband dari orbit. Gambar: Mark Garlick/Perpustakaan Foto Sains

ANTARIKSA -- CEO SpaceX, Elon Musk mengatakan, layanan internet satelit Starlink dari perusahaan luar angkasanya tersedia di Ukraina. Menurut dia, pihaknya juga menyediakan lebih banyak terminal yang bisa digunakan di sana.

Musk membuat pernyataan di Twitter pada Sabtu, 26 Februari 2022 waktu setempat. Hal itu menjawab pejabat pemerintah Ukraina yang menanyakan apakah SpaceX dapat menyediakan lebih banyak layanan Starlink ke negara itu setelah pasukan Rusia menyerbu Ukraina pekan lalu.

Kelompok pemantau Netblocks melaporkan pada Kamis, 24 Februari, bahwa layanan internet di Ukraina mengalami 'gangguan signifikan' di ibu kota Kyiv dan di sebagian besar negara karena operasi militer Rusia dan pertempuran berikutnya.

"@ElonMusk, saat Anda mencoba menjajah Mars, Rusia mencoba menduduki Ukraina! Sementara roket Anda berhasil mendarat dari luar angkasa, roket Rusia menyerang warga sipil Ukraina! Kami meminta Anda untuk menyediakan stasiun Starlink kepada Ukraina dan meminta orang Rusia yang waras untuk berdiri,” kata Wakil Perdana Menteri Ukraina, Mykhailo Fedorov, yang juga menteri transformasi digital negara itu, bertanya kepada Musk di Twitter, Sabtu.

"Layanan Starlink sekarang aktif di Ukraina," jawab Musk. "Lebih banyak terminal dalam perjalanan," kata dia.

Layanan Starlink SpaceX menawarkan akses broadband berkecepatan tinggi melalui konstelasi besar satelit di orbit rendah Bumi dan dirancang untuk menyediakan cakupan di mana saja di Bumi. Pengguna Starlink mengakses layanan internet berbasis ruang angkasa menggunakan parabola yang ditempatkan di atau dekat lokasi di mana layanan dibutuhkan.

Musk dan SpaceX baru-baru ini mengirim 50 terminal Starlink ke negara kepulauan Tonga di Samudra Pasifik untuk menyediakan akses internet gratis guna membantu menghubungkan kembali desa-desa terpencil akibat letusan gunung berapi dan tsunami pada Januari. Terminal Starlink akan membantu memulihkan komunikasi dengan beberapa daerah yang paling parah terkena bencana alam.

Sejak 2019, SpaceX telah meluncurkan lebih dari 2.000 satelit untuk konstelasi, yang diperkirakan akan mencapai hingga 14.000 dalam bentuk awalnya. Peluncuran terbaru perusahaan terjadi pada hari Jumat, 25 Februari, ketika SpaceX meluncurkan 50 satelit Starlink baru ke orbit dari landasan di Vandenberg Space Force Base California.

Sumber: Space.com

 
Berita Terpopuler