Amankah Asupan Minuman Berkafein Selama Hamil dan Menyusui?

Tubuh ibu hamil mencerna kafein daripada rata-rata orang dewasa.

Pixabay
Kopi, salah satu minuman berkafein (ilustrasi). Ibu hamil maupun menyusui dapat mengonsumsi hingga 200 miligram kafein per hari.
Rep: Santi Sopia Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Konsumsi kafein akan memberikan efek tertentu pada sistem tubuh, termasuk ibu hamil maupun menyusui. Menurut The American College of Obstetricians and Gynecologists (ACOG), ibu hamil maupun menyusui dapat mengonsumsi hingga 200 miligram kafein per hari.

Terlepas dari rekomendasi itu, penting untuk dicatat bahwa tubuh ibu hamil mencerna kafein lebih lambat daripada rata-rata orang dewasa. Faktanya, waktu paruh kafein adalah sekitar 11,5 hingga 18 jam pada akhir kehamilan.

Ibu yang menyusui juga harus menahan diri untuk tidak minum lebih dari jumlah yang disarankan karena kandunan minumannya dapat diserap bayi melalui ASI. Jika mengonsumsi terlalu banyak kafein, bayi mungkin akan sulit tidur dan menjadi mudah rewel.

Amanda E Wright MD, dokter penyakit dalam merangkap ketua Tim Perawatan Virtual di Eden Health menganjurkan bahwa yang terbaik adalah sangat berhati-hati dengan jumlah kafein yang dikonsumsi bagi ibu hamil maupun menyusui. Hati-hati jika baru hamil atau bayinya lahir prematur.

Baca Juga

"Kafein juga membutuhkan waktu lebih lama untuk dimetabolisme pada bayi prematur dan bayi yang lebih muda atau lebih kecil," kata Wright, seperti dilansir Insider, Jumat (25/2/2022).

Berapa banyak?
Beberapa orang kebal terhadap efek kafein. Sementara itu, jika seseorang mengonsumsi lebih dari batas yang disarankan, yaitu 400 miligram kafein per hari, gejala berikut bisa terasa:

- Tekanan darah meningkat
- Pusing
- Dehidrasi
- Insomnia atau tidur gelisah
- Merasa gelisah, gemetar, atau gugup
- Sakit kepala
- Detak jantung tidak normal
- Masalah pencernaan seperti diare atau refluks
- Kecemasan

"Kelelahan juga bisa muncul kembali setelah efek kafein hilang," kata Ilisa Nussbaum, MPH RDN, ahli gizi ahli gizi klinis di Yale New Haven Hospital.

Mengingat ada berbagai macam reaksi terhadap kafein, penting untuk memperhatikan bagaimana perasaan tubuh Anda setelah mengonsumsi kafein. Sesuaikan asupannya dengan kebutuhan dan kemampuan tubuh menoleransinya.

Sebaiknya, baca tabel kandungan kafein dalam minuman untuk membantu menghindari mengonsumsinya melebihi batas. Tercantumnya kata "decaffeinated" tidak berarti bahwa produk tersebut tidak memiliki kandungan kafein sama sekali.

Itu hanya berarti bahwa setidaknya 97 persen kafein telah dihilangkan. Jumlah kafein per porsi sangat bervariasi di seluruh merek dan ukuran sehingga yang terbaik adalah memeriksa labelnya.

"Sajian Starbucks memiliki jumlah kafein yang sangat tinggi. Yang tinggi biasanya memiliki antara 200 hingga 280 mg kafein," kata Wright.

 
Berita Terpopuler