MUI Jalin Kerja Sama Organisasi Ulama Ukraina

Salah satu bentuk kerja sama adalah pengembangan dakwah dan pendidikan Islam.

Flickr.com
Masjid ar-Rahma, Ukraina. MUI Jalin Kerja Sama Organisasi Ulama Ukraina
Rep: Fuji E Permana Red: Ani Nursalikah

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Komisi Hubungan Luar Negeri dan Kerja Sama Internasional Majelis Ulama Indonesia (HLNKI-MUI) bersama Organisasi Ulama Ukraina menyepakati kerja sama untuk konsep Islam Rahmatan Lil Alamin. Salah satu tujuannya menciptakan perdamaian dunia.

Baca Juga

Kesepakatan ini disepakati dalam webinar Dialog Internasional dengan Forum Ulama Ukraina yang bertema "Mengenal Lembaga Ulama di Ukraina dan Kiprahnya" yang digelar oleh Komisi HLNKI MUI secara virtual pada Selasa (22/2/2022).

Wakil Ketua Umum MUI KH Marsudi Syuhud mengatakan kegiatan forum dialog internasional dengan lembaga keulamaan sejenis merupakan langkah maju dan kerja besar untuk menampilkan MUI sebagai organisasi keulamaan bereputasi di tingkat internasional. Kiai Marsudi juga berpesan agar menyikapi setiap perbedaan secara bijak dan toleran.

"Sehingga perbedaan tersebut dapat menjadi energi persatuan untuk membangun negara dan bangsa,” kata Kiai Marsudi melalui siaran pers yang diterima Republika, Rabu (23/2/2022)

Ia menyampaikan dialog internasional dengan Forum Ulama Ukraina bertujuan menyepakati konsep Islam Rahmatan Lil Alamin. Serta untuk mendiskusikan peran strategis ulama dalam meningkatkan kualitas hidup umat Islam di dunia, baik sebagai minoritas maupun mayoritas.

 

 

Selain itu, untuk menjajaki kemungkinan kerja sama antara MUI dan organisasi ulama sejenis di Ukraina. Khususnya dalam upaya peningkatan kualitas kader ulama dan pengarusutamaan moderasi beragama.

Duta Besar Ukraina untuk Indonesia Vasyl Hanianin mengungkapkan pertemuan ini merupakan salah satu misi besarnya untuk menjadi jembatan antarumat Islam Indonesia sebagai komunitas Muslim besar di dunia dengan dua persen minoritas Muslim di Ukraina.

Vasyl Hanianin berharap kerja sama MUI dengan Forum Ulama Ukraina dapat menciptakan kebahagian umat Islam khususnya dan umat manusia pada umumnya. "Kebahagian tersebut dapat dirasakan manakala mereka hidup dalam damai dan menikmati kemerdekaan," ujarnya.

Di forum yang sama, Ketua Komisi HLNKI MUI Bunyan Saptomo memperkenalkan MUI sebagai mitra pemerintah dan pelindung umat. Bunyan berharap agar pengalaman MUI di Indonesia dapat ditiru oleh Ukraina dengan membentuk wadah tunggal ulama.

"Berharap dari forum ini dapat menyepakati pernyataan bersama dan kesepakatan untuk menjajaki kerja sama antara kedua belah pihak," kata Bunyan.

Dialog internasional MUI dengan Forum Ulama Ukraina dihadiri oleh 40 perwakilan MUI pusat dan daerah serta 10 orang ulama dari Ukraina. Tiga ulama Ukraina, yaitu Imam Umat Islam Kota Zaporizhya dan Wakil Mufti Sheikh Muhammad Mamutov, Presiden Kongres Umat Islam Ukraina dan Anggota Dewan Fatwa dan Penelitian Ukraina Sheikh Arifov Seyran, dan Imam Pusat Kebudayaan Islam Kiev dan Anggota Fatwa serta Penelitian Ukraina Sheikh Haidar Alhaj.

Ulama-ulama Ukraina menyambut baik upaya membuka peluang kerja sama tersebut. MUI menyampaikan, beberapa peluang kerja sama itu di antaranya penguatan sumber daya Muslim, pengembangan dakwah dan pendidikan Islam yang rahmatan lil alamin, peningkatan peran ulama Islam dalam menciptakan perdamaian dunia dan harmoni, sinergi lembaga ulama dalam berbagai kegiatan yang bersifat keagamaan, akademik-ilmiah dan sosial budaya, serta pertukaran ulama dan dai moderasi beragama.

MUI berharap kerja sama ini dapat meningkatkan kualitas pendidikan dan dakwah Islam di Ukraina. Sejauh ini di Ukraina telah memiliki tiga masjid, 13 pusat kebudayaan, dan tiga sekolah Islam, serta 25 halawah pengajaran Alquran yang tersebar di beberapa kota.

 
Berita Terpopuler