Simon Leviev Tinder Swindler Teken Kontrak untuk Berkarier di Hollywood

Simon Leviev merupakan sosok penipu yang dikisahkan di film Netflix Tinder Swindler.

EPA
Penipu yang beraksi di aplikasi kencan Tinder, Simon Leviev (tengah), ketika ditangkap di Athena, Yunani pada 1 Juli 2019. Leviev kini menjajal karier di Hollywood sebagai bintang realitas.
Rep: Shelbi Asrianti Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, LOS ANGELES -- Simon Leviev, sosok penipu yang menjadi subjek di film dokumenter Netflix The Tinder Swindler, mencoba mengambil keuntungan dari ketenaran barunya. Alih-alih malu, dia justru mengincar karier di Hollywood.

Dikutip dari laman New York Post, Kamis (17/2), pria 31 tahun itu telah menandatangani kontrak dengan manajer agensi yang berbasis di Los Angeles, Gina Rodriguez. Manajemen itu mewakili berbagai bintang realitas, termasuk Mama June.

Mereka telah membahas sejumlah rencana untuk mengolah ketenaran baru Leviev menjadi keuntungan dan karier di dunia hiburan. Leviev dilaporkan ingin membintangi acara kencan di mana para perempuan bersaing untuk mendapatkan cintanya.

Kemungkinan proyek lain adalah podcast di mana dia akan membagikan kiat tentang hal yang boleh dan tidak boleh dilakukan saat kencan. Apapun itu, kabar demikian tentu membuat geregetan para korban penipuan yang dilakukan Leviev via Tinder.

Baca Juga

Setelah The Tinder Swindler rilis pada pekan lalu, aplikasi kencan Tinder memblokir akses Shimon sebagai pengguna. Dia juga menghapus akun Instagram pribadinya setelah film dokumenter itu menjadi sensasi internasional, namun ada kemungkinan dia beralih ke TikTok.

Beberapa pengguna di aplikasi TikTok meyakini bahwa Leviev ada di balik akun @simon_leviev_official, yang telah mengumpulkan lebih dari 169 ribu pengikut. Sebagian pengguna berteori itu adalah akun palsu dan keasliannya belum diverifikasi.

Menurut The Tinder Swindler, Leviev telah menipu total 10 juta dolar AS (sekitar Rp 143,37 miliar). Meski begitu, dia bukan satu-satunya pelaku penipuan pada aplikasi kencan. Menurut Komisi Perdagangan Federal Amerika Serikat, total angka kerugian akibat penipuan di aplikasi kencan mencapai 547 dolar AS (setara dengan Rp 7,84 triliun).

 
Berita Terpopuler