AS: Klaim Rusia Tarik Tentara dari Perbatasan dengan Ukraina 'Salah'

AS tuding klaim Rusia tentang penarikan pasukan di perbatasan Ukraina salah

AP/Vadim Ghirda
Seorang prajurit Ukraina membawa senjata anti-tank NLAW selama latihan dalam Operasi Pasukan Gabungan, di wilayah Donetsk, Ukraina timur, Selasa, 15 Februari 2022. AS tuding klaim Rusia tentang penarikan pasukan di perbatasan Ukraina salah. Ilustrasi.
Rep: Antara Red: Christiyaningsih

REPUBLIKA.CO.ID, WASHINGTON - AS yakin klaim Rusia yang menyatakan menarik tentara dari perbatasan dengan Ukraina adalah "salah". Pernyataan ini disampaikan seorang pejabat senior pemerintahan Presiden Amerika Serikat Joe Biden pada Rabu (16/2/2022) kepada wartawan.

Baca Juga

"Jadi kemarin, pemerintah Rusia mengatakan sedang menarik tentara dari perbatasan dengan Ukraina. Mereka menerima banyak perhatian atas klaim itu, baik di sini maupun di seluruh dunia. Namun kami sekarang tahu itu salah," kata pejabat senior AS itu.

Namun, pejabat itu tidak memberikan keterangan rinci atau memberikan bukti tentang bagaimana ia bisa mengetahui hal itu. Pejabat yang enggan disebutkan identitasnya tersebut mengatakan pemerintahan Biden telah mengonfirmasi bahwa Rusia telah meningkatkan kehadiran tentaranya di sepanjang perbatasan Ukraina sebanyak 7.000 tentara.

Pejabat itu juga menyebutkan bahwa banyak dari tentara Rusia tiba baru-baru ini di perbatasan Ukraina pada Rabu (16/2/2022). Kementerian pertahanan Rusia pada Rabu mengatakan tentaranya mundur setelah latihan di dekat Ukraina dan menerbitkan video yang dikatakan menunjukkan pasukan Rusia meninggalkan semenanjung Krimea.

Namun, Menteri Luar Negeri AS Antony Blinken mengatakan dalam sebuah wawancara di MSNBC pada Rabu bahwa "unit-unit penting" (Rusia) sedang bergerak menuju perbatasan. Pada Selasa (15/2/2022), Presiden AS Joe Biden mengatakan Amerika Serikat memperkirakan 150 ribu tentara Rusia telah mengepung Ukraina, yakni meningkat dari perkiraan sebelumnya sekitar 100 ribu tentara.

 
Berita Terpopuler