Beda Pendapat Soal Akhir Waktu Shalat Isya

Banyak perbedaan pendapat terkait akhir waktu shalat Isya.

Republika/Yogi Ardhi
Sholat (ilustrasi)
Rep: Ratna Ajeng Tedjomukti Red: Agung Sasongko

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA --  Banyak perbedaan pendapat terkait akhir waktu shalat Isya. Sebagian ulama berpendapat akhir waktu isya adalah tengah malam sedangkan pendapat lain menyebut bahwa akhir waktu shalat isya adalah sebelum waktu subuh.

Baca Juga

Ketua Umum PB Al Washliyah Ustaz Masyhuril Khamis menjelaskan terkait perbedaan pendapat waktu shalat Isya ini. Terdapat tiga pendapat mengenai hal ini.
 
Pertama,  waktu shalat isya ampai terbit Fajar Shadiq (masuk waktu subuh). "Pendapat ini adalah madzhab Syafi'i, Hanafi dan sebagian madzhab Maliki. mereka berargumen dengan hadist, 
 
إِنَّمَا التَّفْرِيطُ أَنْ يُؤَخِّرَ الصَّلاةَ حَتَّى يَدْخُلَ وَقْتُ الأُخْرَى  
 
Dari Abi Qatadah radhiyallahuanhu bahwa Rasulullah SAW bersabda,"Tidaklah tidur itu menjadi tafrith, namun tafrith itu bagi orang yang belum shalat hingga datang waktu shalat berikutnya". (HR. Muslim)," ujar dia kepada Republika  
 
Pendapat kedua disebutkan waktu shalat isya sampai sepertiga malam saja. Ulama yang berpendapat demikian adalah madzhab Maliki. 
 
Mereka berdalil dengan hadist tentang malaikat Jibril bahwasanya Jibril pada hari kedua ketika mengajarkan shalat kepada nabi, beliau datang di sepertiga malam pada shalat isya.
 
 ثُمَّ صَلَّى الْعِشَاءَ الآخِرَةَ حِينَ ذَهَبَ ثُلُثُ اللَّيْلِ  (الترمذي)
 
Pendapat ketiga adalah waktu Jawaz (boleh) sampai sepertiga malam. Waktu darurat sampai subuh. Pendapat yang ketiga adalah madzhab Hambali dengan menggabungkan kedua pendapat sebelumnya.
 
 

Adapun pembagian waktu isya dalam madzhab syafii sebagai berikut:
 
Pertama awal waktu- waktu Ikhtiyar (waktu terbaik) dari hilangnya syafaq merah sampai berlalunya sepertiga malam. Dalm hadits diriwayatkan, 
 
أَعْتَمَ رَسُولُ اللَّهِ  ذَاتَ لَيْلَةٍ بِالْعَشَاءِ حَتَّى ذَهَبَ عَامَّةُ اللَّيْلِ ثُمَّ خَرَجَ فَصَلَّى وَقَالَ: إِنَّهُ لَوَقْتُهَا لَولاَ أَنْ أَشُقَّ عَلَى أُمَّتِي 
 
Dari Aisyah radhiyallahu ‘anha berkata bahwa Rasulullah SAW menunda shalat Isya' hingga lewat tengah malam, kemudian beliau keluar dan melakukan shalat. Lantas beliau bersabda,"Sesungguhnya itu adalah waktunya, seandainya aku tidak memberatkan umatku.". (HR. Muslim)
 
Kedua, waktu Jawaz (boleh) tanpa kemakruhan yaitu dari sepertiga malam sampai terbit fajar kadzib atau pertama. Ketiga waktu jawaz bi karahah (makruh) dari fajar pertama sampai fajar kedua (masuknya waktu subuh).
 

Ketua Dewan Syuro IKADI Prof KH Ahmad Satori Ismail menjelaskan alasan perbedaan pendapat terkait akhir waktu shalat isya. Para ulama menjelaskan bahwa waktu malam itu berakhir tepat pada pukul 24.00. Sehingga lewat waktu tersebut disebut pagi dan mabit di Mina baru dihitung setelah lewat tengah malam. 
 
Ini juga berlaku untuk akhir waktu shalat Isya, mulai waktu maghrib habis hingga tengah malam. Namun demikian ada pendapat lain yang juga menyebutkan akhir waktu isya adalah sepertiga malam menjelang tahajud. 
 
"Adapun terkait pendapat mengakhirkan shalat isya lebih baik karena memiliki alasan, bahwa di wilayah Timur Tengah terutama Saudi udara sangat panas sehingga butuh waktu untuk mendinginkan malam,"ujar dia.
 
Banyak umat Islam yang memilih menunggu malam lebih dingin untuk shalat berjamaah keluar rumah bahkan hingga menjelang tahajud. Pengalaman Kyai Satori ibadah haji dan umrah sejak pukul 19.00 hingga pukul 22.00, sering kali udara masih terasa panas. 
 
Rasulullah pun ketika ditanya waktu shalat tentang isya,  beliau menjelaskan ketika isya dilaksanakan adalah saat waktu shalat maghrib habis. Terkadang beliau mengakhirkan isya sampai sepertiga malam pertama. 
 
"Kata-kata sepertiga malam pertama, dimulai sejak pukul 18.00 hingga pukul 22.00 dengan batas tengah malam"ujar dia.  

 

Sedangkan mayoritas muslim di Indonesia tidak ada musim panas sehingga jamaah menyegarakan shalat di awal waktu berjamaah di masjid. Meski demikian Di Timur Tengah tetap melaksanakan shalat Isya di awal waktu saat berjamaah di masjid.

 
Berita Terpopuler