WHO: 'Son of Omicron' Lebih Menular

Son of omicron adalah julukan untuk subvarian BA.2 dari omicron.

Pixabay
Ilustrasi Covid-19 varian Omicron. WHO mengingatkan subvarian ba.2 alias son of omicron lebih menular dari pendahulunya.
Rep: Adysha Citra Ramadani, Rr Laeny Sulistyawati Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Subvarian omicron BA.2 diprediksi akan lebih banyak terdeteksi di masa mendatang. Alasannya, subvarian BA.2 lebih mudah menular dibandingkan subvarian BA.1.

Pernyataan tersebut disampaikan oleh dr Maria Van Kerkhove dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO). Subvarian BA.2 memiliki banyak julukan, mulai dari "stealth omicron", "son of omicron", hingga "omicron's sister".

Dalam kesempatan tersebut, dr Kerkhove mengatakan, sejauh ini tak ada bukti bahwa subvarian BA.2 mendatangkan gejala lebih berat dibandingkan BA.1. Kemungkinan reinfeksi juga belum terkuak.

"Kami belum tahu apakah bila Anda terinfeksi BA.1, Anda bisa atau tidak terinfeksi BA.2," kata dr Abdi Mahamud dari WHO, seperti dilansir India Today, Rabu (9/2/2022).

Pekan lalu, WHO juga sempat menyatakan bahwa subvarian BA.2 tampak tidak lebih berat dibandingkan BA.1. Meski begitu, WHO tetap memperingatkan negara-negara di dunia untuk kembali meningkatkan restriksi terkait Covid-19. Hal ini dikarenakan penyebaran omicron belum mencapai puncaknya di banyak negara.

Subvarian BA.2 berbagi 32 strain dengan subvarian BA.1. Akan tetapi, ada 48 mutasi yang membedakan keduanya.

Baca Juga

Di samping itu, BA.2 lebih menular dibandingkan dengan BA.1 yang saat ini sudah lebih banyak menyebar. BA.2 juga tampak lebih mampu menginfeksi orang yang sudah vaksinasi.

Di tengah penyebaran varian omicron, Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit (CDC) menganjurkan beberapa upaya pencegahan. Salah satu di antaranya adalah penggunaan masker yang berkualitas dengan benar.

Son of Omicron atau BA.2. - (Republika)

"Gunakan masker yang paling sesuai (dengan bentuk wajah), dengan perlindungan terbaik, dan nyaman untuk Anda," kata CDC.

Di samping itu, CDC juga menganjurkan vaksinasi untuk masyarakat yang telah memenuhi syarat. Vaksinasi merupakan upaya terbaik untuk melindungi diri dari risiko sakit berat, perawatan di rumah sakit, atau bahkan kematian akibat Covid-19.

Sementara itu, Ketua Kelompok Kerja (Pokja) Infeksi Perhimpunan Dokter Paru Indonesia (PDPI) Dr dr Erlina Burhan mengingatkan agar masyarakat berhati-hati dengan varian omicron yang kini dominan menyebar. Ia menjelaskan, omicron lebih mudah menular dan bisa memperburuk kondisi kelompok tertentu, seperti lanjut usia (lansia), orang dengan komorbid, hingga mereka belum mendapatkan vaksin Covid-19.

Dr Erlina menjelaskan, Indonesia saat ini sudah memasuki gelombang ketiga penyebaran kasus Covid-19. Kasusnya didorong oleh penyebaran varian omicron.

"Bahkan, omicron sudah ada subvarian, turunannya, yaitu BA.1, BA.2, dan BA.3. Namun, omicron yang kita bicarakan umumnya BA.1," ujar Erlina dalam konferensi pers virtual Update Tata Laksana Covid-19, Rabu (9/2/2022).

 
Berita Terpopuler