Hati-Hati, Minum Parasetamol dalam Jangka Panjang Bisa Picu Serangan Jantung

Minum parasetamol 2x sehari dalam jangka panjang tingkatkan risiko serangan jantung.

freepik
Obat parasetamol (ilustrasi). Tekanan darah orang dapat meningkat secara signifikan ketika sering minum parasetamol dalam jangka panjang. Kondisi itu meningkatkan risiko serangan jantung.
Rep: Umi Nur Fadhilah Red: Reiny Dwinanda

REPUBLIKA.CO.ID, JAKARTA -- Sebuah studi menemukan bahwa rutin minum parasetamol bisa meningkatkan risiko serangan jantung. Para ahli memperingatkan, konsumsi penggunaan pil yang dijual bebas itu dalam jangka panjang dapat menjadi berita buruk bagi jutaan orang dewasa yang menderita tekanan darah tinggi.

Peneliti dari University of Edinburgh di Inggris menyatakan, mengonsumsi obat penghilang rasa sakit dua kali setiap hari meningkatkan risiko serangan jantung atau strok sebesar 20 persen untuk pasien dengan kondisi tersebut. Peneliti menyarankan, dokter harus memberikan dosis serendah mungkin untuk waktu sesingkat mungkin jika pasien perlu untuk mengendalikan rasa sakit.

Petugas medis sering meresepkan parasetamol untuk pasien secara jangka panjang daripada ibuprofen karena diketahui dapat meningkatkan tekanan darah. Namun, menurut penelitian yang melibatkan 110 pasien ini diketahui bahwa tekanan darah peserta meningkat secara signifikan pada orang yang sering minum parasetamol.

"Beberapa pasien dalam uji coba mengalami peningkatan tekanan darah yang sangat signifikan hanya dalam beberapa hari," kata para ahli.

Baca Juga

Meski begitu, tekanan darah juga cepat turun kembali begitu seseorang berhenti minum parasetamol. Seorang dokter National Health Service (NHS) di Skotlandia dr Lain MacIntyre mengingatkan bahwa penelitian ini tidak berarti melarang penggunaan parasetamol untuk jangka pendek

"Ini bukan tentang melarang penggunaan parasetamol jangka pendek untuk sakit kepala atau demam, tapi itu berisiko bagi orang yang meminumnya secara teratur dalam jangka panjang, biasanya untuk menangani nyeri kronis," kata dr MacIntyre, seperti dilansir The Sun, Selasa (8/2/2022).

Para peneliti memperingatkan bahwa sekitar sepertiga orang Inggris memiliki tekanan darah tinggi. Sekitar satu dari 10 orang dewasa menggunakan parasetamol dalam jangka panjang.

Prof James Dear mengatakan, studi ini dengan jelas menunjukkan bahwa parasetamol bisa meningkatkan tekanan darah. Ini merupakan salah satu faktor risiko terpenting untuk serangan jantung dan strok.

"Dokter dan pasien bersama-sama harus mempertimbangkan risiko versus manfaat dari resep parasetamol jangka panjang," kata Dear.

 
Berita Terpopuler